Gereja Katolik Roma
Pertimbangkan Usulan Pria Berkeluarga Jadi Pastor, Paus Fransiskus Ditentang Paus Benediktus XVI
PAUS BENEDIKTUS XVI dikabarkan menentang penggantinya, Paus Fransiskus, yang mempertimbangkan usulan bahwa pria berkeluarga bisa menjadi pastor.
Tidaklah mungkin seorang imam bisa menyatukan dua 'pekerjaan' (kepastoran dan pernikahan) secara baik dan teratur.
Usulan itu kemudian disepakati oleh para uskup melalui pemungutan suara 128 berbanding 41, dan hanya berlaku di sejumlah gereja kawasan Amazon yang dalam kondisi kekurangan imam.
PAUS BENEDIKTUS XVI dikabarkan menentang penggantinya, Paus Fransiskus, yang mempertimbangkan usulan bahwa pria berkeluarga bisa menjadi pastor atau Imam Katolik.
Pernyataan yang dilontarkan oleh mantan Paus asal Jerman itu disebut-sebut oleh para pengamat Vatikan sebagai bentuk pelanggaran protokol.
• Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Fransiskus Izinkan Perubahan dalam Doa Bapa Kami, Begini Bunyinya
• Deklarasi Abu Dhabi Berkumandang, Paus Fransiskus Bertemu Imam Besar Al-Azhar, Dirikan Rumah Abraham
• VIDEO : Paus Fransiskus Tunjuk Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo Menjadi Kardinal
Paus Benediktus XVI mengutarakan pertentangannya itu dalam sebuah buku yang ditulis bersama Kardinal Robert Sarah, seperti dilaporkan Sky News, Senin (13/1/2020).
Dia menuturkan, tidak bisa tinggal diam melihat Paus Fransiskus mempertimbangkan usulan bahwa pastor boleh berasal dari pria yang sudah menikah atau berkeluarga.
Dalam cuplikan buku yang dirilis harian Perancis Le Figaro, Paus Benediktus menganggap hidup selibat memberi 'dampak signifikan'.
Sebab, tradisi yang mengakar selama ribuan tahun dalam Gereja Katolik Roma itu membuat imam fokus kepada tugasnya.

Menurutnya, tidaklah mungkin bahwa seorang imam bisa menyatukan dua 'pekerjaan' (kepastoran dan pernikahan) secara baik dan teratur.
Sebab dalam pandangannya, pria yang sudah menikah membutuhkan tenaga untuk fokus kepada istri maupun anak-anaknya.
"Melayani Tuhan juga membutuhkan kemampuan terbaik. Jadi, saya rasa tidak mungkin melakukan keduanya sekaligus," katanya.
Hal yang tidak biasa
Tidak biasanya bagi Paus Benediktus XVI, Paus pertama yang mengundurkan diri dalam 600 tahun terakhir, berkomentar atas masalah Imamat.
Ketika mundur pada 2013 silam, Paus dengan nama asli Joseph Ratzinger itu dilaporkan sepakat untuk 'patuh tanpa syarat' kepada penerusnya.
Selain itu, Paus yang dikenal konservatif dan memandang nilai agama secara tradisional tersebut berjanji tetap 'tersembunyi bagi dunia'.
Karena itu, Massimo Faggioli, teolog Universitas Villanova di AS dalam kicauannya di Twitter mengaku terkejut dengan berita itu.