Kesehatan
Solusi Terapi Nyeri Lutut yang Dilakukan Tanpa Operasi yang Terjadi Bukan Hanya Penuaan Juga Cedera
Ada beberapa penyebab nyeri lutut di antaranya cedera, trauma kecelakaan, peradangan akibat aktivitas yang berlebihan atau juga faktor bawaan.
Penulis: |
Injeksi PRP diberikan satu kali selama tiga bulan dan dilakukan evaluasi setelah 6 bulan dan 12 bulan.
“Jika aktif bergerak mungkin setelah satu tahun diinjeksi lagi. Tapi kalau pasien tidak banyak aktivitas dengan lutut bisa diinjeksi lagi setelah tiga tahun,” ujarnya.
Pasien juga harus memilih olahraga yang aman untuk yang sudah terkena nyeri sendi.
• Momen Wahyu Setiawan Disemprot Chusnul dan KPU Membatalkan PAW Harun Masiku Saat Wahyu Ditangkap KPK
Ia menyarankan untuk memilih berenang dan bersepeda karena olahraga tersebut tidak terlalu banyak memberikan beban di lutut.
Namun terapi PRP tidak dapat dilakukan pada pasian yang memiliki masalah medis pada perdarahan seperti sedang menjalani terapi dengan antikogulan (pengencer darah), anemia, ibu hamil, dan alergi.
Walaupun relatif aman, namun terdapat pula efek samping ketika melakukan PRP, yakni rasa tidak nyaman, panas, dan kaku di area suntikan selama beberapa hari saja.
Namun, itu dianggap reaksi normal.
Agar manfaat dari PRP ini bisa lebih lama, Ibrahim menyarankan setelah melakukan PRP, pasien dapat menggunakan pelindung lutut bila perlu, mengompres dengan air dingin di area yang bengak dan nyeri, dan melakuan latihan otot untuk membangun kekuatan otot di sekitar sendi.
Mengenali faktor penyebab nyeri lutut:
1. Pengapuran (Osteoartritis) akibat degeneratif (penuaan) yakni usia diatas 50 tahun.
2. Cedera pada ligament, meniscus, tendon akibat cedera olaraga atau trauma kecelakana.
3. Peradangan akibat aktivitas berlebihan.
4. Herediter (bawaan) atau condromalaisia.