Cuaca Ekstrem
Cuaca Ekstrem, Penumpang Diminta Maklum Jika Pesawat Delay Atau Gagal Berangkat
Polana juga mengimbau para pengguna jasa transportasi memahami, apabila terjadi keterlambatan ataupun pembatalan penerbangan saat cuaca ekstrem.
Juga, pemindahan penerbangan (reroute) ke penerbangan lainnya, dan pembatalan penerbangan (cancel flight) dengan pengembalian uang tiket (refund), sesuai peraturan perundang -undangan.
3. Saling berkoordinasi dan bersinergi dengan baik antara maskapai dan pihak penyelenggara bandar udara.
Utamanya, dalam hal penyediaan sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang.
• Djarot: Tanya Anies, Betul-betul Butuh Wakil Atau Mampu Sendiri?
4. Maskapai wajib menyampaikan informasi kepada penumpang angkutan udara yang benar dan jelas mengenai alasan keterlambatan penerbangan.
Juga, perubahan jadwal penerbangan, pembatalan penerbangan, dan kepastian keberangkatan melalui media informasi.
“Surat edaran ini wajib dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi operasional penerbangan akibat dari keadaaan force majure."
• Iran Tolak Serahkan Kotak Hitam Pesawat Ukraina yang Jatuh ke Boeing, Apalagi ke Amerika
"Seperti cuaca ekstrem yang sering terjadi saat ini, yang meliputi hampir seluruh wilayah di Indonesia, dan sangat berdampak pada pelaksanaan kegiatan operasional penerbangan,” papar Polana.
Polana mengatakan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan terus memantau situasi di seluruh bandara, dan mengambil langkah-langkah tepat sesuai ketentuan yang berlaku.
Hal ini untuk mengantisipasi dampak dari perubahan cuaca yang diperkirakan akan terjadi hingga Maret 2020.
• KEPALA Rudal Ditemukan di Lokasi Kecelakaan Pesawat Ukraina, Dua Orang Check-in tapi Tak Jadi Naik
Sebelumnya, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia lewat situs resminya mengingatkan warganya yang ada di Jakarta untuk berhati-hati dalam sepekan kedepan.
Kedubes Amerika memprakirakan cuaca ekstrem masih akan terjadi di wilayah Indonesia hingga 12 Januari mendatang.
Sejalan dengan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Kedubes AS, BMKG pada Rabu (8/1/2020) menyebut hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi sampai pertengahan bulan.
• DAFTAR Lengkap Penumpang dan Awak Kabin Pesawat Ukraina PS 752, Warga Iran dan Kanada Paling Banyak
Hal tersebut berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan aktivitas monsun Asia masih signifikan, gelombang atmosfer (MJO) masih aktif di wilayah Indonesia.
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG menyampaikan prakiraan potensi Hujan Sedang-Lebat di wilayah JABODETABEK.
"Hujan dengan intensitas sedang-lebat masih berpotensi terjadi di wilayah JABODETABEK pada periode 09-12 Januari 2020."
• Kapuspen TNI: Kapal Nelayan dan Coast Guard Cina Tinggalkan ZEE Indonesia Setelah Jokowi ke Natuna
"Namun tidak se-ekstrem hujan yang terjadi pada tanggal 01 Januari 2020," ujar Deputi Bidang Meteorologi, Mulyono Prabowo dalam siaran pers BMKG, Rabu (8/1/2020).