Perang AS Vs Iran
Donald Trump Ancam Balik Irak jika Berani Usir Pasukannya, Iran Hargai Kepala Sang Presiden Rp 1,1 T
GILIRAN Irak yang mendapat ancaman balik dari Presiden AS Donald Trump, setelah Parlemen negara itu menyerukan pengusiran pasukan AS dari Irak.
"Jika mereka (Irak) mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan..."
"Kami adalah pasukan yang TERBAIK di dunia! Jika Iran sampai berani menyerang, kami akan mengirim peralatan cantik kami..."
GILIRAN Irak yang mendapat ancaman balik dari Presiden AS Donald Trump, setelah Parlemen negara itu menyerukan pengusiran pasukan AS dari Irak.
Sebelumnya, Iran mengancam akan melakukan aksi balas dendam terhadap AS pasca-tewasnya Komandan Pasukan Quds Qasem Soleimani di Irak, Jumat (3/1/2020) dini hari waktu setempat.
Menanggapi ancaman tersebut, Donald Trump balik mengancam Iran. Pihaknya sudah mengidentifikasi 52 target dan bakal menyerangnya 'dengan sangat cepat' jika AS diserang.
• Diancam Iran, Donald Trump Balik Ancam: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat
• Pemimpin Terkuat Kedua Iran Qasem Soleimani Tewas, Parlemen Irak Serukan Agar Pasukan AS Diusir
Pada Minggu (5/1/2020) waktu setempat, parlemen Irak mengeluarkan resolusi yang berisi seruan supaya militer asing segera angkat kaki.
Meski begitu, resolusi yang dikeluarkan oleh parlemen tidak bersifat mengikat, dan membutuhkan persetujuan pemerintah.
Koalisi internasional yang dipimpin AS datang atas undangan Irak di 2014, untuk membantu mereka dalam mengalahkan ISIS.
Saat ini, terdapat sekitar 5.200 pasukan AS yang bermarkas di seantero negeri itu, dan bertindak sebagai penasihat.
"Jika mereka mengusir kami dengan cara yang tidak baik, maka kami akan menjatuhkan sanksi yang tidak akan pernah mereka bayangkan," ancam Trump.
"Sanksi itu akan membuat hukuman yang diberikan kepada Iran seperti recehan," lanjutnya seperti dilansir AFP Senin (6/1/2020).
• Akibat Panasnya Hubungan AS-Iran, Gerak Rupiah Diproyeksi di Level Rp 13.900-Rp 14.000 per Dolar AS
• Demi Balas Dendam ke AS, Pemeritah Iran Janjikan Hadiah Rp 1,1 Trilun untuk Kepala Donald Trump
Berbicara dari pesawat kepresidenannya, Trump menyatakan bahwa Pentagon mempunyai pangkalan udara yang sangat canggih.
"Pembangunannya butuh miliaran dolar AS. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar biayanya," ujar Trump dikutip BBC.
Kemudian pada kicauannya di Twitter, presiden 73 tahun itu memamerkan besarnya biaya yang digelontorkan untuk militer.
Trump mengatakan Pentagon sudah menghabiskan dana 2 triliun dolar AS, sekitar Rp 27.925 triliun, demi pengembangan militer.
"Kami adalah pasukan yang TERBAIK di dunia! Jika Iran sampai berani menyerang, kami akan mengirim peralatan cantik kami," klaimnya.
• Arti Bendera Merah Iran Dikibarkan, Pertanda Perang Iran Amerika sampai Sebut Cucu Nabi Muhammad
Dihantam rudal
Serangan tersebut terjadi setelah jenderal top Iran Qasem Soleimani tewas dihantam rudal pada Jumat (3/1/2020).
Soleimani terbunuh bersama wakil pemimpin paramiliter Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad.
Komandan Pasukan Quds, cabang dari Garda Revolusi, itu dan Muhandis terbunuh ketika konvoi kendaraan mereka diserbu rudal.
Kematian Qasem Soleimani menuai kemarahan tak hanya dari Iran. Namun juga kelompok milisi yang bersekutu dengan mereka.
Pasalnya, jenderal berusia 62 tahun itu dianggap sebagai calon pengganti Ayatollah Ali Khamenei sebagai Pemimpin Tertinggi Iran.
Khamenei maupun sejumlah pejabat Teheran lainnya sudah menyatakan, mereka bakal balas dendam atas kematian Soleimani.
Rp 1,1 Triliun untuk kepala Donald Trump
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya, pasca-tewasnya Komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani, pemerintah Iran menawarkan hadiah 80 juta dolar Amerika (Rp 1,1 triliun) untuk kepala Donald Trump.
Diketahui, Qasem Soleimani tewas pada Jumat (3/1/2020) dini hari waktu setempat di Bandara Internasional Baghdad, Irak karena serangan Amerika Serikat.
Terkait hal itu, siaran resmi pemerintah Iran mengatakan hadiah puluhan juta dolar akan diberikan kepada siapapun yang membunuh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Setiap dolar dari total imbalan yang ditawarkan didapat dari per kepala warga Iran
"Iran memiliki 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan 80 juta dolar Amerika untuk hadiah bagi mereka yang bisa membawa kepala Presiden Trump," bunyi pengumuman seperti dilansir en24.
Tak hanya itu, Iran juga menargetkan Gedung Putih untuk balas dendam terkait serangan Amerika yang menewaskan Qasem Soleimani.

Dikutip Tribunnews.com dari Daily Mirror, hal itu diungkapkan anggota parlemen Iran, Abolfazl Aboutorabi pada Minggu (5/1/2020).
"Kami bisa menyerang Gedung Putih sendiri," kata dia.
• ANAK Pertama Ahok Puput Lahir di RS Menteng, Nama Abimanyu Purnama Diinfokan mantan Pejabat Jokowi
"Kami bisa menyerang mereka di tanah Amerika. Kami punya kekuatan, insya Allah kami akan menyerang pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Pernyataan Aboutorabi itu diiringi sumpah Iran yang akan balas dendam atas kematian Qasem Soleimani.
Peringatan Hizbullah
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingkatkan pangkalan, kapal perang, dan tentara Amerika Serikat.
Ia mengatakan mereka semua (Amerika, red) akan membayar 'harga' karena telah membunuh Soleimani.
"Saat peti mati prajurit dan perwira Amerika mulai diangkut ke Amerika Serikat, Trump dan pemerintahannya akan menyadari mereka benar-benar telah kehilangan wilayahnya," ujar Nasrallah.
• Kenangan Mendiang Ria Irawan Berpose Diatas Sepeda Bersama Mick Jagger Tidak Akan Terlupakan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menuduh Donald Trump telah melakukan pelanggaran berat hukum internasional atas tewasnya Qasem Soleimani.
Zarif menyebut Trump sebagai teroris yang sedang dalam gugatan.
Masih mengutip Daily Mirror, Amerika Serikat mengirim empat ribu penerjung payung tambahan dari Divisi Lintas Udara ke-82 untuk memperkuat pangkalannya di Irak.
Namun, Minggu kemarin, Baghdad bersiap mengusir pasukan asing di tanah mereka.
Pemerintah Baghdad melarang pasukan asing menggunakan tanah, wilayah, udara, atau air dengan alasan apapun.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Irak Berniat Usir Pasukan AS karena Kematian Jenderal Iran, Begini Ancaman Trump"