Perang AS Vs Iran
Donald Trump Ancam Balik Irak jika Berani Usir Pasukannya, Iran Hargai Kepala Sang Presiden Rp 1,1 T
GILIRAN Irak yang mendapat ancaman balik dari Presiden AS Donald Trump, setelah Parlemen negara itu menyerukan pengusiran pasukan AS dari Irak.
"Kami bisa menyerang mereka di tanah Amerika. Kami punya kekuatan, insya Allah kami akan menyerang pada waktu yang tepat," imbuhnya.
Pernyataan Aboutorabi itu diiringi sumpah Iran yang akan balas dendam atas kematian Qasem Soleimani.
Peringatan Hizbullah
Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, memperingkatkan pangkalan, kapal perang, dan tentara Amerika Serikat.
Ia mengatakan mereka semua (Amerika, red) akan membayar 'harga' karena telah membunuh Soleimani.
"Saat peti mati prajurit dan perwira Amerika mulai diangkut ke Amerika Serikat, Trump dan pemerintahannya akan menyadari mereka benar-benar telah kehilangan wilayahnya," ujar Nasrallah.
• Kenangan Mendiang Ria Irawan Berpose Diatas Sepeda Bersama Mick Jagger Tidak Akan Terlupakan
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menuduh Donald Trump telah melakukan pelanggaran berat hukum internasional atas tewasnya Qasem Soleimani.
Zarif menyebut Trump sebagai teroris yang sedang dalam gugatan.
Masih mengutip Daily Mirror, Amerika Serikat mengirim empat ribu penerjung payung tambahan dari Divisi Lintas Udara ke-82 untuk memperkuat pangkalannya di Irak.
Namun, Minggu kemarin, Baghdad bersiap mengusir pasukan asing di tanah mereka.
Pemerintah Baghdad melarang pasukan asing menggunakan tanah, wilayah, udara, atau air dengan alasan apapun.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Irak Berniat Usir Pasukan AS karena Kematian Jenderal Iran, Begini Ancaman Trump"