Perang AS Vs Iran

Diancam Iran, Donald Trump Balik Ancam: Jika AS Diserang, 52 Target Iran Bakal Dihantam Sangat Cepat

Donald Trump balik ancam Iran: AS sudah mengidentifikasi 52 target di Iran dan bakal menyerangnya 'dengan sangat cepat' jika AS diserang.

newsweek.com
DONALD Trump, Presiden Amerika Serikat 

Bendera Merah Iran pertama kali dikibarkan di Masjid Jamkaran, Qum, salah satu kota suci di negara para mullah tersebut.

Rakyat dan semua kekuatan Iran siap melakukan perang total, itulah arti Bendera Merah Iran dikibarkan.

Dalam tradisi kelompok Syiah disebutkan, bendera merah adalah lambang darah yang tertumpah karena ketidakadilan.

Selain itu, Bendera Merah Iran dikibarkan juga berarti panggilan untuk membalas orang yang dibunuh secara melanggar hukum.

Bendera Merah Iran berkibar di negara Republik Islam Iran sehari setelah Jenderal Qassem Soleimani, Komandan Brigade Quds Garda Revolusi Iran, dibunuh.

 BREAKING NEWS: Sebuah Bangunan Roboh di Palmerah

Siapa Jenderal Qassem Soleimani

Untuk kali pertama dalam sejarah, bendera merah dikibarkan di Masjid Jamkaran yang berada di Qum, satu di antara kota suci muslim Syiah Iran.

Sebagian kalangan menilai Iran membentangkan bendera merah tersebut sebagai isyarat mereka telah bersiap melakukan perang total untuk membalas kematian Qassem Soleimani yang dirudal drone AS di Irak.

Bendera merah dalam tradisi  Syiah melambangkan darah yang ditumpahkan secara tidak adil dan berfungsi sebagai panggilan untuk membalas seseorang yang terbunuh.

Berkibarnya bendera merah ini juga dipandang sebagai peringatan bahwa Republik Islam Iran siap memenuhi janjinya untuk menyerang Amerika dan Donald Trump.

Kata-kata yang ditulis di bendera “perang" adalah, "Mereka yang ingin membalas darah Husein". Husein adalah cucu dari Nabi Muhammad yang gugur di Padang Karbala. Dalam kepercayaan muslim Syiah, Husain adalah Imam Suci ketiga setelah Ali bin Abi Thalib dan Hasan bin Ali.

 
 Incar 35 Target

Beberapa media pemerintah Iran mengungkapkan Dewan Keamanan Nasional telah merilis 35 target sebagai bagian dari aksi balas dendam mereka kepada Amerika terkait pembunuhan Soleimani. Operasi ini diyakini akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.

Hal serupa juga telah diprediksi seorang staf senior kongres AS. Kepada Time Magazine, sumber yang tidak disebutkan namanya tersebut mengatakan, serangan balasan dari Iran dapat dilihat "dalam beberapa minggu" baik di dalam maupun di luar negeri.

Mayor Jenderal Qassem Soleimani
Mayor Jenderal Qassem Soleimani (Al Jazeera)

Staf itu mengatakan: 'Tidak ada indikasi bahwa akan ada penurunan ketegangan dalam waktu dekat. Satu-satunya pertanyaan adalah seberapa buruk pembalasan yang akan terjadi dan di mana, serta apa yang akan terjadi.”

Secara terpisah, seorang pemimpin militer Iran mengatakan pasukannya telah menunjuk puluhan kepentingan AS untuk serangan termasuk "kapal perusak dan kapal perang" di dekat Teluk Persia dan Tel Aviv, Israel.

 Adalah Jenderal Gholamali Abuhamzeh yang melontarkan ancaman kemungkinan serangan terhadap "target vital Amerika" yang terletak di Selat Hormuz sebagai pembalasan atas kematian Soleimani.

"Target vital Amerika di kawasan itu telah diidentifikasi oleh Iran sejak lama ... sekitar 35 target AS di kawasan itu, termasuk Tel Aviv, berada dalam jangkauan kami," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved