Kasus Narkoba
Medina Zein Akui Kandungan Amphetamine dan Methampetamine dari Obat, Dokter Bisa Dijerat Hukum?
Polisi tidak memberikan keterangan secara rinci jenis narkotika apa yang dikonsumsi oleh pengusaha dan selebgram Medina Zein.
Penulis: Feryanto Hadi |
Penjelasan selanjutnya tertuang dalam Pasal 53 (1) yang berbunyi, "Untuk kepentingan pengobatan dan berdasarkan indikasi medis, dokter dapat memberikan Narkotika Golongan II atau Golongan III dalam jumlah terbatas dan sediaan tertentu kepada pasien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan."
Sejumlah ahli kejiwaan menyebut amphetamine dan methamphetamine bukanlah obat melainkan narkoba psikostimulan yang justru memiliki dampak berbahaya bagi pengidap bipolar.
• SAKSI MATA Beberkan Detik-detik Hanyutnya Warga Palmerah Ikuti Lomba Renang saat Arus Sungai Deras
Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr. Laurentius Panggabean Sp. KJ menyanggah persepsi tersebut.
Menurutnya, amphetamine tidak masuk dalam daftar obat yang diresepkan bagi pengidap bipolar.
"Dulu memang pernah amphetamine digunakan untuk obat bagi penderita depresi. Tujuannya untuk meningkatkan mood. Tapi kemudian dihentikan karena ternyata lebih banyak negatifnya daripada untuk pengobatan itu sendiri," ujar dr. Laurentius dihubungi Warta Kota, Selasa (31/12/2019).
dr. Laurentius menyebut, bipolar termasuk dalam kategori gangguan jiwa berat. Berkaitan dengan dua hal yakni kepanikan dan depresi.
• TERENDAM Banjir 150 Sentimeter, Warga Perum Puri Bintara Bekasi Selamatkan Barang hingga Kendaraan
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab penyakit ini, yakni genetika, psikologis dan faktor sosial.
"Tapi paling banyak itu biasanya karena faktor genetika," ujarnya.
Selain itu, orang yang mengaku mengidap bipolar harus bisa menunjukkan diagnosa dari dokter spesialis kejiwaan.
"Ya pertanyaannya siapa yang mendiagnosa dia bipolar. Kan nanti ketahuan resep apa yang dikasih. Bipolar itu biasanya dikasih penenang atau obat-obat golongan psikotropi. Nggak sampai amphetamine," ungkapnya.
dr. Laurentius memahami bagaimana kegelisahan dan kepanikan ketika gejala bipolar itu muncul pada diri seseorang.
Bipolar itu kan penyakit, bahayanya dia sedang panik sampai tidak bisa mengendalikan dirinya.
Emosinya berlebihan, sampai tindakan-tindakannya itu tidak bisa dikontrol. Pokoknya perilaku-perilaku yang kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan."