Banjir Jakarta

Korban Keracunan Genset di Pulo Gadung Wajahnya Menghitam, Keluar Darah dari Hidung

Korban keracunan genset mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga, bahkan kondisi muka para korban pun menghitam.

Kolase foto/net
Ilustrasi-- 4 anggota keluarga tewas keracunan genset di Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung, Kamis (2/1/2019) 

Saat Ditemukan Korban Keracunan Genset Mengeluarkan Darah dari Mulut dan Muka Hitam

Satu keluarga di Pulogadung tewas, keracunan asap genset yang diletakkan di dalam rumah kontrakan berukuran 3x5 meter di Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung, Jakarta Timur.

Korban mengeluarkan darah dari mulut, hidung dan telinga, bahkan kondisi muka para korban pun menghitam.

Hal itu diungkapkan oleh saksi Jayadi (35) selaku tetangga korban.

Ia mengatakan tak korban seperti layaknya orang yang tengah tertidur, hanya saja mengeluarkan darah dari mulut korban.

"Pas liat itu darah dari hidung, mulut dan telinga, darahnya juga sudah kering. Wajah juga hitam. Abis itu saya gak berani buat liat lagi, saya langsung lapor ke warga," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).

Kondisi 4 Anggota Keluarga Tewas Keracunan Genset Keluar Darah dari Hidung dan Telinga

Jayadi mengatakan jika satu keluarga ini memang baru menempati rumah kontrakan itu selama satu tahun belakangan ini, korban
Mahmudi (35) merupakan seorang pedagang arum manis dan pembuat mainan anak-anak dari botol kemasan air minum.

Sedangkan Ayu (31) istri korban merupakan pekerja disalah satu SPBU di Kelapa Gading, dan dua anaknya bernama Selvi (9) dan Eza (4) yang turut tewas keracunan asap genset itu.

Kejadian ini membuat Jayadi mengaku kaget, sebab pada Rabu (1/1) ia sempat bertemu dengan korban.

Namun ia menyampaikan jika kakak ipar korban, Jumari sempat mendatangi rumah korban pada Kamis (2/1) siang untuk mengambil telur.

"Kakak iparnya tu pernah ke rumah ambil telur, nah pas itu kata dia liat mereka tidur, ngak merhatiin, ya abis ambil langsung keluar lagi, gak berani bangunin, ya di pikir tidur, nah pas malam mau anter makan baru kaget kok gak bangun," kata Jayadi.

Kronologis

Jayadi (35) salah satu saksi tewasnya satu keluarga yang keracunan asap genset di Pulogadung, mengaku tak menyangka jika satu keluarga yang ditemui satu hari lalu sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Menurut Jayadi, dirinya dan juga kakak ipar korban lah yang pertama kali menemukan
Mahmudi (35), Ayu (31), Selvi (9) dan Eza (4) dalam kondisi tak bernyawa di kamar kontrakanya Jalan Kayu Manis Selatan VI, RT 001/009, Pulogadung.

"Saya itu Rabu (1/1) malam itu masih ketemu, masih ngobrol didepan rumahnya sampai jam 21.00. Makannya itu saya juga kaget," kata Jayadi saat ditemui, Jumat (3/1/2020).

Menurut Jayadi pada Rabu (1/1) sejak siang sudah terjadi pemadaman listrik, sebab pemukiman itu juga terdampak banjir setinggi 40 centimer, kendati demikian air tak sampai masuk rumah korban.

Mahmudi, korban memang memiliki Genset. Geset itu biasanya digunakan korban untuk pekerjaanya sebagai penjual Arum Manis dan pengerajin boneka yang terbuat dari botol kemasan air minum.

"Dia ini emang punya genset buat kerjaanya jualan arum manis. Nah karena kebetulan mati lampu, ya dipakai buat nyalahi lampu di rumahnya. Siang itu saya juga masih charger hp di rumahnya," katanya.

Rabu (1/1) malam, Jayadi sempat berbincang dengan korban pada pukul 21.00 WIB, namun karena cuaca hujan deras pada malam hari itu, ia memutuskan untuk pulang ke rumah kontrakanya yang berada di belakang rumah korban.

Sejak saat itu ia tak melihat lagi korban. Jayadi akui jika ia tak memiliki firasat apapun, apalagi Jumadi memang kerap kali bangun siang hari, karena begadang setiap malamnya. Hingga malamnya ia diminta tolong oleh Jumari kakak ipar korban.

"Saya lagi kerja bengkel, adeknya nyamperin saya minta tolong katanya kakak iparnya pada kaku semua, nah saya masuk, pas masuk yang saya liat mereka pada tidur, saya balik lagi tu ambil senter karena gelap kan," katanya.

Saat itu, Jayadi mengaku tak memiliki firasat apapun, bahkan saat melihat para korban dalam keadaan seperti orang tertidur pada umumnya. Setelah mengambil senter dan kembali lagi sontak Jayadi berteriak kaget.

"Saya kaget, sampai saya teriak itu juga. Ya gimana gak kaget pas liat pada berdarah, dari hidung, telinga, mulut. Langsung itu saya keluar minta tolong ke warga," katanya.

Jayadi mengaku memang saat pertama kali membuka pintu rumah korban dan masuk ke dalam rumah sudah merasakan udara yang cukup menyengat.

"Ya pas kedalam itu kayak gimana sih kita napas tapi ngak enak gitu, ngak begitu menyegat, cuma ngerasa ngak enak. Ya mungkin karena genset karena kan gensetnya ada di dalam samping mereka tidur," ucapnya. (JOS)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved