Kecelakaan
UPDATE: PT KAI Daop 1 Menyayangkan 7 Nyawa melayang, KA Parahyangan Terlambat
KA Parahyangan tertahan sekitar 15 menit, untuk memastikan pengecekan rangkaian, lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
Penulis: Luthfi Khairul Fikri |
Tujuh nyawa melayang dalam kecelakaan lalu intas yang terjadi di perlintasan Kereta Api Cibitung, Jalan Raya Bosih, Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (21/12/2019).
Insiden ini melibatkan sebuah mobil Daihatsu Sigra bernomor polisi B 1778 FZI warna biru, dengan Kereta Api Argo Parahyangan KA 69F yang melaju menuju Jakarta.
Kepala Humas PT KAI Daop 1, Eva Chairunisa, menyayangkan kelalaian yang dilakukan pengemudi, yakni menerobos perlintasan kereta api, dan akibatnya sangat fatal.
Menurut Eva, setelah tabrakan terjadi, KA Parahyangan tertahan sekitar 15 menit, untuk memastikan pengecekan rangkaian, lalu kembali melanjutkan perjalanannya menuju Jakarta.
"Kami sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut. Semoga ke depannya para pengendara taat aturan saat melintasi rel kereta api," ucap Eva saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2019).
Tak lupa Eva mengucapkan rasa dukanya bagi keluarga korban. Dia berharap kejadian seperti ini di kemudian hari tak terulang kembali.
"Semoga kecelakaan ini menjadi yang terakhir, dan untuk para pengendara harus taat aturan jangan menerobos palang pintu perlintasan kereta api," tuturnya.
Enam korban meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu lainnya mengembuskan napas terakhir di RSUD Kabupaten Bekasi.
Para korban bernama Watinah (50), Santi (30), Bahrudin (51) pengemudi mobil, Yanto (50), Syafrudin (49), Yanda (32), dan Didit (12).
Semua korban adalah satu keluarga, dan diketahui warga Jalan Arjuna III RT 07/RW07, Kelurahan Utankayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur. (M20)
• Pola Berulang, Mesin Mobil Mati di Tengah Perlintasan
• UPDATE: Detik-Detik Mobil Diseruduk Kereta Api di Cibitung, Menurut Cerita Saksi