Penculikan

Bocah Dua Tahun di Bekasi Diculik dengan Pelakunya adalah Teman Lama Ibu yang Bertemu Saat Sarapan

Ketika itu, istrinya hendak membeli sarapan bertemu teman lamanya di Gerbang Utama Perumahan Bekasi Timur Regensi.

Penulis: Muhammad Azzam |
Warta Kota/Muhammad Azzam
Ilustrasi penculikan bocah 2 tahun terjadi. 

Kesaksian disampaikan di antaranya oleh anak kandung Letjen Ahmad Yani, Untung Mufreni Yani, yang diunggah di media sosial.

"Katanya, ada orang bilang tidak ada penyiksaan, tidak ada, itu bohong semua."

"Kami yang lihat, kami yang mengalami."

"Orangtua kami yang sangat kami cintai diseret-seret keluar," kata anak kandung Letnan Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni Yani, dalam sebuah testimoni yang diunggah di media sosial.

"Kami kejar ayah kami sampai pintu belakang, nanti, saya tunjukkan."

"Itu satu orang Cakrabirawa sudah siap di depan."

"Di depan kami."

"Kami buka pintu, dia bilang, siapa yang keluar, kami tembak," katanya mengisahkan ayah kandungnya yang diperlakukan dengan kejam, kala penyerbuan dan penculikan itu terjadi.

Kisah kelabu sejumlah korban kekejaman PKI yang melakukan upaya kudeta berdarah memang banyak dialami oleh sejumlah korban.

Banyak kalangan ulama dan rakyat sipil menjadi korban kekejaman PKI.

Di antaranya mereka yang merupakan ulama dan kalangan penganut agama Islam banyak diculik dan disatukan dengan sejumlah korban yang dikumpulkan PKI.

Dari banyak kesaksian sejumlah saksi hidup, mereka dikubur hidup-hidup di satu lubang oleh anggota PKI dan Barisan Tani Indonesia (BTI).

MISTERI tentang hukuman yang diterima PKI dan sejumlah orang yang diduga terlibat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) serta gerakan kiri memang demikian mengerikan.

Meski demikian, hukuman keras yang harus diterima oleh kelompok PKI memang dianggap setimpal dengan perbuatan yang telah dilakukan PKI.

Presiden RI ke-II, Soeharto menjelaskan dalam sebuah penjelasan di Prancis di tahun-tahun awal penumpasan PKI menjelaskan alasan terkait tentang PKI.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved