Kilas Balik
BEGINI Langkah Ekstrim Soeharto Kerahkan Pasukan ABRI Tumpas Begal Sadis, Mayat Geletak di Mana-mana
Presiden Soeharto menerapkan langkah yang cukup ekstrim untuk menumpas para pelaku kejahatan begal yang marak terjadi.
Kodim Yogyakarta lalu melakukan pendataan terhadap para begal melalui operasi intelijen.
Kemudian para begal yang berhasil didata diwajibkan melapor serta diberi kartu khusus.
Setelah mendapat kartu, para begal tersebut dilarang bikin ulah lagi.
Tak hanya itu, mereka juga harus mau memberitahukan lokasi begal lainnya yang kerap melakukan kejahatan dan tidak mau melapor.
Para begal yang tidak melapor kemudian diburu oleh tim OPK Kodim untuk ditangkap dan bagi yang lari atau melawan akan langsung ditembak.

Mayat para begal yang ditembak dibiarkan tergeletak di mana saja dengan tujuan membuat jera (shock therapy) para gali lainnya.
Setiap ada mayat yang ditemukan di pinggir jalan, tepi hutan, bawah jembatan, dan lainnya, apalagi dengan luka tembak, kerap dinamai sebagai korban penembakan misterius (petrus)
Yang kemudian istilah 'petrus' itu menjadi sangat populer sekaligus menakutkan di zaman itu.
• WASPADA Jangan Pernah Cuci Piring saat Hujan Petir, Nyawa Kita Bisa Terancam, Ini Alasannya
• WASPADA Ada 21 Kecamatan di Kabupaten Bogor Potensi Longsor dan Banjir Bandang saat Musim Hujan
• Kumpulkan Sisa Ledakan di Monas, Polisi Identifikasi Asal Granat Asap yang Meledak
Kinerja OPK yang dilaksanakan di Yogyakarta ternyata mendapat perhatian khusus dari Kepala Intelijen RI LB Moerdani
Melansir dari buku berjudul 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap', Benny Moerdani menyebut kinerja OPK adalah 'kerja bagus dan lanjutkan!'.
Cara penanganan begal dengan cara OPK pun diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dan korban 'petrus' pun bertumbangan di mana-mana.
Yang pasti OPK memang terbukti efektif menumpas para begal dan sebenarnya juga mendapat dukungan dari masyrakat luas.
Terkait OPK yang sukses di era Orde Baru, Presiden Soeharto dalam buku otobiografinya bertajuk Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya, menyebut 'petrus' ditujukan untuk menimbulkan efek jera kepada para penjahat.