Ledakan di Monas
Menkes Terawan Agus Putranto ke RSPAD Gatot Subroto, Jenguk Dua Korban Ledakan Granat Asap di Monas
Dr dr Terawan Agus Putranto ke RSPAD Gatot Subroto, jenguk korban ledakan di Monas, yakni Satker Pemakaman Serma Fajar dan Kopka Gunawan.
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
Tangan kirinya putus dan dua jari tangan kanan putus.
Selain itu Fajar juga alami luka bakar dari dada sampai ke leher, serta terkena percikan dari paha dan kaki.
Sedangkan Gunawan Yusuf alami luka ringan sekitar tangan dan kaki karena percikan granat.
Sementara ini kedua korban dilarikan ke ruang UGD RSPAD Gatot Subroto untuk pemeriksaan lebih lanjut. (m24)
Granat Asap Disetting Bisa Meledak Saat Diangkat
Seorang Pengamat Terorisme Al Chaidar sebut granat bisa disetting meledak saat diangkat.
Sebab, tak selamanya granat disetting meledak dengan membuka bagian penutupnya saja.
Berikut penjelasan lengkap Al Chaidar soal ledakan granat asap di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).
Al Chaidar menduga kuat apabila granat ditaruh di Monas disetting meledak oleh pelaku peledakan.
Sebab, granat bisa di setting meledak saat diangkat.
"Tidak semua granat harus dibuka tutupnya baru meledak, ada juga yang disetting hanya diangkat ternyata bisa jadi triger ledakan," kata Al Chaidar saat dihubungi melalui sambungan telepon Selasa (3/12/2019).
Kata Chaidar, ledakan granat biasanya berbeda dengan ledakan bom rakitan. Sebab granat masuk ke dalam jenis bom low eksplosif.
"Meski sama-sama berbahaya, ini bom pabrikan jadi biasanya low eksplosif," kata Al Chaidar.
Namun menurut Al Chaidar, tidak menutup kemungkinan ledakan granat asap tetap bisa membunuh korbannya.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Selasa (3/12/2019) Pukul 07.20 WIB terjadi ledakan di dalam pagar Monas tepatnya di Jalan Medan Merdeka Utara persis sebrang Kementerian dalam Negeri.