Munas Golkar
Airlangga Hartarto Cari Dukungan Pengurus DPD Golkar Indonesia Timur, Sudah Dilakukan Sejak Juli
"Ini tentu menampung aspirasi-aspirasi yang diminta teman-teman DPD II dan DPD I,” ujarnya.
Menjelang Munas Partai Golkar yang akan digelar mulai 3 Desember 2019, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjaring aspirasi DPD I dan II Golkar se-Indonesia timur di Bali.
Airlangga bersilaturahmi dengan para pengurus daerah yang memiliki hak suara dalam menentukan Ketua Umum Golkar 2019-2024.
Pertemuan itu digelar di Ayodya Resort, Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (1/12/2019)
• Ini Permintaan Dewan Pembina ke DPP Partai Golkar
• Lodewijk : Pendidikan Politik Golkar 2019 Ingin Ciptakan SDM Unggul
"Beberapa hari ini saya keliling di Padang, di Padang itu bertemu dengan seluruh DPD I dan II se-Sumatera, dan ini melengkapi perjalanan yang sudah dilakukan untuk Jawa Barat, Banten, DKI, waktu itu minggu lalu di Karawang," kata Airlangga dalam pernyataan tertulis, Minggu.
Mantan Menteri Perindustrian itu mengaku silaturahmi dengan para pengurus DPD Golkar tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dilakukan sejak Juli lalu,
Ia pun menyambangi para pengurus daerah di Jawa, Sumatera, dan Indonesia bagian timur.
• Rizieq Shihab Dijanjikan Pulang Sabtu untuk Ikut Reuni 212, Namun Hingga Minggu Belum Terwujud
Kali ini, ia bertatap muka dengan para pengurus DPD dari wilayah timur, mulai dari Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua, hingga Papua Barat.
"Ini tentu menampung aspirasi-aspirasi yang diminta teman-teman DPD II dan DPD I,” ujarnya.
Aspirasi arus bawah Ia menjelaskan, keinginan tersebut telah diungkapkan para pengurus DPD I dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar beberapa waktu lalu.
Bahkan, harapan para pengurus DPD I pun menjadi keputusan Rapimnas Golkar, seperti keinginan ketua-ketua DPD untuk mencalonkan diri dalam Pilkada 2020.
• Hasil Liga Italia:Inter Milan Gusur Juventus di Puncak Klasemen, AC Milan Susah Payah Bekuk Parma
Selain itu, para pengurus daerah berharap tak ada mahar untuk maju sebagai kandidat kepala daerah.
“Kemudian harapan-harapan bahwa mereka juga ingin melanjutkan kepemimpinan masing-masing di Partai Golkar pasca-munas,” kata dia.
Sejumlah pengurus DPD Golkar pun menyampaikan keinginan soal pembangunan daerah.
Apalagi, Airlangga saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
• Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Tewas Terperosok ke Sumur Saat Jadi Imam Salat, Begini Ceritanya
"Kami menampung aspirasi baik itu politik maupun ekonomi pembangunan dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Rote sampai dengan Miangas. Jadi seluruh aspirasi kami tangkap dan ini tentunya menjadi pembangunan ke depan, dan sebagai aspirasi yang kami terima juga teman-teman mengusung saya dalam munas ke depan," ujar Airlangga.
Pada kesempatan ini, DPD Papua dan Bali menyatakan dukungan bagi Airlangga untuk kembali memimpin Golkar.
Sekretaris DPD Golkar Papua, Jacobus Ingratubun mengatakan 29 DPD II dan DPD I Papua memilih dan mencalonkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar 2019-2024.
Delapan Caketum Golkar
Sementara itu Sebanyak delapan orang kader menjadi Calon Ketua Umum (Caketum) Partai Golkar, dan pengumuman Caketum Partai Golkar digelar di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
Mengenai Caketum Partai Golkar ada delapan orang kader, diterangkan oleh Juru Bicara atau Jubir Partai Golkar Christina Aryani.
Dikatakannya, dalam pendaftaran Caketum Partai Golkar 2019 ini, terdaftar delapan orang kader Caketum Partai Golkar.
"Saat ini berdasarkan informasi yang saya terima dari panitia pemilihan sudah ada delapan orang kader Golkar yang mengambil formulir untuk mendaftar menjadi bakal calon ketum," ujar Christina pada diskusi dengan tajuk 'Harapan dan Tantangan Partai Golkar di Munas 2019'
"Dan saat ini statusnya masih bakal calon. Belum menjadi calon," lanjut Christina menegaskan.
Pasalnya, berdasarkan AD/ART Partai Golkar, proses pemilihan Ketua Umum Golkar berlangsung dalam tiga tahap.
• Alasan Pelamar CPNS 2019 Tak Perlu Berharap Banyak Masa Sanggah Akan Mengubah Keputusan
Tahap pertama, merupakan penjaringan bakal calon ketum.
Tahap kedua adalah pencalonan.
Ketiga, tahapan pemilihan.
"Di AD/ART kami juga diatur soal syarat seseorang jadi ketum. Misalnya aktif di parpol, lalu jadi pengurus lima tahun berturut-turut lalu tidak pernah pindah atau tak pernah jadi anggota parpol lain"
"ada prestasi, dedikasi, tidak ada perbuatan yang tercela. Kemudian bersedia meluangkan waktu untuk mengurus organisasi serta harus memiliki 30 persen dukungan," ucap dia.
Dia berharap, Musyawarah Nasional Partai Golkar mendatang berlangsung lancar.
"Karena Partai Golkar ini kan punya agenda besar ke depan. Munas jadi ajang strategis bukan hanya untuk pemilihan ketua umum, tapi juga terkait agenda partai ke depan, " tambah dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Airlangga Jaring Aspirasi Pengurus DPD Golkar se-Indonesia Timur ",