Ibu Hamil
SANDRA Dewi Akui Ketika Ibu Hamil dan Menyusui Tetap Butuh Teman Curhat Biar Tetap Happy
Masa kehamilan dan menyusui sampai masa pengasuhan anak adalah masa-masa membahagiakan sekaligus ‘bermasalah’. Punya anak satu, masalahnya cuma satu.
Penulis: |
Menurutnya, curhat dengan sesama ibu yang memiliki kondisi yang sama membuat ada persamaan rasa.
“Akhirnya setelah bisa ngobrol, terselesaikan juga masalah kegalauan ini. Walapun akan tetap ada masalah, tumbuh kembangnya, takut anak stunting, pemberian ASI yang membuat ibu mengalami susah tapi anak enak, membuat Makanan Pendamping ASI juga sudah luar biasa, susah-susah masak, ternyata anak nggak suka, dan nggak dimakan. Jadi ibu itu harus kuat mental,” paparnya.
Menurut Sandra, para ibu butuh sahabat dan para ahli untuk menemani kegalauan ibu-ibu sehari-hari. “Teman seperjuangan itu enak banget kita merasa nggak sendirian dalam kondisi galau,” katanya.
Padahal saat masih single, ia merasa menjadi wanita yang kuat, apa-apa bisa dilakukan sendiri.
• Fraksi PSI Singgung Soal Banyaknya Anggaran Sewa Barang, Pemkot Tangerang Selatan: Lebih Murah Sewa
Tapi ketika sudah memiliki anak, semuanya berubah. Merasa harus butuh teman dan komunitas untuk support, karena kalau tidak akan capai sendiri.
CEO dan Co-Founder Teman Bumil, sebuah aplikasi kehamilan dan tumbuh kembang anak, Robyn Soetikno mengatakan, mayoritas ibu membutuhkan teman berbagi seputar kehamilan dan pengasuhan anak.
Survey yang dilakukan terhadap 749 ibu, ketika ditanya apakah membutukan dukungan dari ibu lain, 97,6 persen mengatakan membutuhkan.
Dari jumlah itu, sebanyak 50 persen memilih bergabung dengan komunitas online atau melalui apllikasi.
• Ini Kesaksian Warga Soal Rumah Mewah di Kemanggisan yang Digerebek Polisi Jadi Markas Penipu Online
Terutama saat kehamilan, menyusui, dan mengasuh balita. Hanya sekitar 7 persen yang memilih bergabung dengan komunitas secara offline.
Dari hasil survey juga dikemukakan hal-hal yang dibagikan atau ditanyakan dalam support group online adalah seputar kehamilan (70,6 persen) dan tumbuh kembang anak termasuk menyusui (26 persen). (Lis).