Stok BBM Cuma Cukup untuk 12 Hari Padahal Idealnya 90 Hari, Pertamina Sebut Indonesia Darurat Energi
Rifky menjelaskan, stok BBM di Indonesia terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya cukup untuk 12 hari saja.
STAF Ahli Direktur Logistic Supply Chain & Insfrastructur Pertamina Rifky Effendi Hardijanto mengungkapkan, stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia terus menurun.
Rifky menjelaskan, stok BBM di Indonesia terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya cukup untuk 12 hari saja.
"Permintaan kita tinggi, tapi stok kita turun dari 17 hari, sekarang itu 12 hari stok BBM."
• Saut Situmorang Bakal Jadi Intelijen Lagi Setelah Tuntaskan Tugas di KPK
"Dengan luas wilayah yang seperti ini, tidak cukup 12 hari itu, idealnya 90 hari," ujarnya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2019).
Ia bercerita, stok BBM sebelum krisis moneter 1998 mencapai 35 hari, namun IMF memerintahkan untuk memangkas jumlah tersebut setelah Indonesia kolaps.
"IMF datang beri perintah untuk kurangi biaya jadi maksimal 22 hari. Dipotong 13 hari, banyak program penghematan," katanya.
• FPI Bilang Cuma Bakal Tak Dapat Dana dari Pemerintah Jika SKT Tak Terbit, Organisasinya Tetap Eksis
Padahal, menurutnya ketahanan energi dibutuhkan untuk perekonomian negara, sehingga turunnya stok BBM dinilai berbahaya.
"Jadi Amerika Serikat itu punya stok jauh di atas itu, Jepang juga, sementara Thailand dan Vietnam mau ke sana."
"Kalau ini minim, maka sebuah negara jadi berbahaya karena berdampak ke ongkos politik ketika rakyat kekurangan bahan bakar," paparnya.
• KPK Merasa Tidak Pernah Dibantu Komisi III DPR, tapi Malah Dimarahi Terus
PT Pertamina menyebutkan, Indonesia sudah masuk dalam kategori darurat energi karena stok BBM sisa 12 hari.
Rifky Effendi Hardijanto mengatakan, anjloknya stok BBM karena produksi terus turun, sehingga Indonesia sudah tidak lagi jadi eksportir minyak.
"Indonesia darurat energi. Indonesia sudah keluar dari OPEC, sudah tidak lagi eksportir, tapi importir," terangnya.
• Permintaan Laode M Syarif Cs kepada Komisi III DPR: Tolong Jaga KPK
Rifky menjelaskan, sebenarnya Presiden Joko Widodo pada 2015 sudah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 146 untuk mendorong pembangunan kilang Pertamina.
"Meski ada perpres, kecepatan eksekusi lambat. Sekarang kilang Balikpapan baru 90 persen, kilang Cilacap kerja sama dengan Aramco belum jadi-jadi," ungkapnya.
Ia menambahkan, cadangan minyak Indonesia saat ini tinggal sekitar 3,5 miliar barel, jauh di bawah periode 1980 sebanyak 12 miliar barel.
• Menteri Agama Fachrul Razi: Saya yang Dorong FPI Diberikan Izin Lagi
"Cadangan kita 3,5 milar barel, sedangkan Arab Saudi 200 miliar barel. Cadangan minyak kita hampir sudah tidak ada lagi," beber Rifky.
Sebelumnya, kabar kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium di SPBU Pertamina dan SPBU Shell, muncul di grup WhatsApp, Selasa (5/11/2019).
Harga Premium di SPBU Pertamina disebut naik Rp 450 menjadi Rp 7.000 per liter, dari yang sebelumnya Rp 6.550 per liter.
• Pemerintah Pertimbangkan Perpanjang SKT FPI karena Nyatakan Setia kepada Pancasila dan NKRI
Apakah ini benar? Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman membantahnya.
Ia mengatakan hal tersebut tidak benar. Ia meyakini bahwa sejauh ini Pertamina belum berencana menaikkan atau menurunkan harga BBM.
“Kami pastikan (kabar yang beredar) ini hoax,” ungkap Fajriyah kepada Kompas.com.
• PBNU Usulkan Presiden dan Wapres Kembali Dipilih MPR, Juga Minta Utusan Golongan Dihidupkan Lagi
Kabar kenaikan BBM Premium ini juga disandingkan dengan beberapa harga produk BBM lain yang mengalami perubahan harga.
Beberapa jenis BBM yang mengalami penurunan harga antara lain Pertamax yang turun Rp 350 menjadi Rp 9.850 per liter, dimana sebelumnya Rp 10.200 per liter.
Selanjutnya, Pertamax Turbo turun Rp 800 menjadi Rp 11.200 per liter dimana sebelumnya Rp 12.000 per liter.
• Tiga Pegawai KPK Mundur karena Menolak Jadi ASN, Sudah Dapat Tempat Kerja Pengganti yang Bagus
Pertamina Dex turun Rp 50 menjadi Rp 11.700 per liter dari sebelumnya Rp 11.750 per liter.
Pertalite turun Rp 150 menjadi Rp 7.650 di mana sebelumnya Rp 7.800 per liter.
Untuk Dexlite turun Rp 100 menjadi Rp 10.200 per liter dari sebelumnya Rp 10.300 per liter.
• Jokowi Minta Indonesia Finis Dua Besar di SEA Games 2019, Menpora Langsung Hitung Ulang Target Emas
Sedangkan Bio Solar memiliki harga tetap yakni Rp 9.800 per liter.
Di SPBU Shell terdapat tiga jenis BBM yang harganya naik, antara lain Shell Super naik Rp 300 menjadi Rp 10.250 per liter dari yang sebelumnya Rp 9.950 per liter.
Jenis Shell V Power naik Rp 100 menjadi Rp 11.600 per liter dimana sebelumnya Rp 11.500 per liter. Shell Regular naik Rp 150 menjadi Rp 9.900 per liter dari sebelumnya Rp 9.750 per liter.
• Anies Baswedan Terpilih Jadi Ketum APPSI Setelah Dikritik Mendagri, Fadli Zon: Selamat Bro!
Sedangkan BBM yang mengalami penurunan harga adalah Shell Diesel yakni Rp 400 menjadi Rp 12.000 per liter atau sebelumnya Rp 12.400 per liter.
Isu Sebelumnya Agustus
Sebelumnya Informasi kenaikan harga BBM juga tersebar di media sosial Twitter dan WhatsApp.
Dalam info tersebut disebutkan bahwa kenaikan tersebut berlaku sejak 30 Agustus 2019 pukul 24.00.
Kala itu VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usmah menyatakan bahwa kabar itu tidak benar atau hoaks.
• KPK Jelaskan Alasan Kasus RJ Lino Mandek kepada Komisi III DPR, Tegaskan Punya Dua Alat Bukti
Narasi yang Beredar Informasi kenaikan harga BBM yang tersebar di media sosial menyebutkan bahwa harga Premium hingga Dexlite mengalami kenaikan.
Disebutkan bahwa harga premium yang semula Rp 7.000 naik menjadi Rp. 9.500.
Harga Pertalite yang semula Rp. 7.650 naik menjadi Rp 11.000.
• Tiga Parpol Pendukung Jokowi Sodorkan Nama Calon Tenaga Ahli KSP, Bakal Diseleksi Ketat
Selain itu, harga Pertamax disebutkan juga naik menjadi Rp 14.000, harga sebelumnya Rp 9.850.
Harga Bio Solar semula Rp 9.600 menjadi Rp 8.250. Sedangkan harga Dexlite yang semula Rp 11.700 naik menjadi Rp 13.000.
Pesan tersebut ditutup dengan himbauan kepada masyarakat untuk mengisi tangki kendaraan mereka secara full sebelum harga naik.
• KPK Bakal Hentikan Empat Kasus yang Tersangkanya Meninggal
Melalui pernyataan resminya, Pertamina menegaskan bahwa informasi mengenai kenaikan harga BBM tersebut adalah tidak benar atau hoaks.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa kebijakan penyesuaian harga BBM diumumkan melalui website resmi www.pertamina.com
"Pertamina menegaskan bahwa informasi mengenai Kenaikan Harga BBM pada pukul 24.00 Jumat, 30 Agustus 2019 adalah tidak benar (HOAX)." (Yanuar Riezqi Yovanda)