Kesehatan
Kini Pasien HIV Bisa Menikah dan Punya Anak Tanpa Menularkan Virus
Pasien HIV/AIDS saat ini bisa menikah dan memiliki anak tanpa menularkan virus kepada pasangan dan anak.
Penulis: Desy Selviany |
Pasien HIV/AIDS saat ini bisa menikah dan memiliki anak tanpa menularkan virus kepada pasangan dan anak.
Syaratnya, pasien HIV/AIDS harus disiplin minum obat antiretroviral (ARV) selama satu tahun saat mulai terjangkit virus HIV/AIDS.
Pendamping Orang dengan HIV/AIDS (Odha) Yanto mengatakan, para pasien HIV saat ini bisa memiliki masa depan lebih cerah.
Alasannya, ARV yang diminum rutin selama setahun bisa membuat virus HIV menjadi pasif.
"Jadi virus itu nanti akan ditekan oleh obat itu, sehingga setahun berobat akan dicek kembali, dilihat virus aktif atau pasif, kalau sudah pasif nanti virus tidak dapat ditularkan," kata Yanto di Jakarta Barat, Rabu (27/11/2019).
Yanto mengatakan, banyak pasien yang didampinginya bisa memiliki hidup lebih baik setelah setahun terapi obat ARV.
• Ratusan Karangan Bunga Penuhi Rumah Duka Ir Ciputra, Ada Karangan Bunga dari Jokowi
• Divonis 1,5 Tahun Rehabilitasi, Nunung Srimulat dan July Jan Sambiran Pikir-Pikir untuk Banding
Bahkan, mereka akhirnya bisa menikah dengan pasangan dan memiliki anak.
"Kalau virus itu sudah pasif, tidak bisa menularkan dengan pasangan, tapi tetap harus dicek minimal setahun sekali," kata Yanto.
Bukan hanya tidak menularkan pasangan, perempuan dengan HIV juga bisa memiliki anak jika setahun sudah meminum obat ARV secara rutin.
"Jadi intinya virus itu tetap bersarang di tubuhnya, tapi tidak bisa ditularkan ke orang lain," kata Yanto.
Menurut Yanto, penting mengetahui sedini mungkin virus HIV sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal dan virus dapat dikendalikan.
Seperti diberitakan Warta Kota, tes deteksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) kini semakin mudah dan terjangkau.
• Penyakit Ini Mengintai Warga Saat Musim Hujan Tiba, Siapkan Ketahanan Tubuh Melawan Virus
• Pesan Dorce Gamalama kepada Perempuan Sosialita saat Arisan Berlian
Di Jakarta Barat kini sudah ada 8 puskesmas menyediakan tes deteksi HIV dan pemberian obat gratis kepada Odha.
Pendamping ODHA Yanto dari Yayasan Pesona Jakarta (YPJ) mengatakan, sejak dari tahun 2017, ada 8 puskesmas di Jakarta Barat sudah menyediakan tes deteksi HIV.
Selain tes deteksi HIV, kedelapan puskesmas itu juga sudah mendistribusikan obat untuk penekan virus HIV agar tetap stabil.
"Di Jakarta Barat ada 8 Puskesmas, Tambora, Grogol Petamburan, Kalideres, Cengkareng, Palmerah, Kembangan, Tamansari, Kebon Jeruk," kata Yanto di Jakarta Barat, Rabu (27/11/2019).
Yanto mengatakan, tes dan obat yang diberikan gratis seratus persen bagi pengguna BPJS.
"Ya sama saja kayak kamu mau kontrol ke Poli Gigi, tidak ada bedanya, tinggal ke kasir urus administrasi ketemu dokter dan tes," kata Yanto.
Obat yang akan diberikan, kata Yanto, ada dua jenis. Tahap pertama, cotrimicoleztator yang berfungsi untuk menahan bakteri menyebar.
Tahap kedua, antiretroviral (ARV) setelah obat cotrimicoleztator diberikan.
• Vitamin dan Mineral dalam Alpukat Ini Mampu Mengurangi Risiko Serangan Jantung
• BREAKING NEWS: Nunung dan July Jan Sambiran Divonis 1 Tahun 6 Bulan Rehabilitasi
"Obat ARV itulah yang akan terus diberikan nantinya setiap bulan oleh dokter, obat itu harus diminum seumur hidup oleh ODHA," kata Yanto.
Seluruh obat itu, kata Yanto, gratis diberikan bagi pengguna BPJS.
Kemudahan juga diberikan bagi non pengguna BPJS. Pasien HIV hanya membayar Rp15.000 untuk administrasi puskesmas.
Kemudahan itu, kata Yanto, diklaim telah menekan jumlah penyebaran HIV. Pasalnya, pasien bisa mengetahui lebih dini mengidap HIV sehingga bisa mencegah penyebaran lebih lanjut.
"Berpengaruh sekali, dulu tes HIV itukan harus ke rumah sakit tertentu, sekarang orang tinggal ke puskesmas, jadi mudahkan kelompok rentan untuk memeriksakan diri," kata Yanto.