Harga Emas Masih Menarik, Emiten Tambang Non Emas Garap Tambang Emas: Ini Penjelasan Analis

Kemilau emas ternyata menarik emiten tambang non emas untuk mulai masuk ke bisnis tambang emas karena komoditas yang dianggap bernilai tinggi.

thinkstockphotos
Ilustrasi. 

Sebenarnya, masih terdapat beberapa emiten lain yang kini terjun ke bisnis tambang emas, sebut saja PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

Presiden Direktur CSA Institute, Aria Santoso, menilai fenomena ini tidak lepas dari daya tarik emas sebagai komoditas yang dianggap bernilai tinggi.

Walaupun pertambangan emas membutuhkan waktu yang cukup panjang setidaknya sampai menghasilkan pendapatan yang memadai.

Akan tetapi proyeksi pengembalian investasi dari hasil usaha tambang emas biasanya akan lebih singkat dibandingkan komoditas lainnya.

Sementara itu, ia menilai sentimen jangka pendek yang mengasumsikan bahwa emas adalah safe haven bukanlah alasan utama kenapa banyak emiten yang kini berkecimpung di dunia tambang emas.

"Sentimen jangka pendek bahwa emas adalah safe haven ketika ada guncangan di industri keuangan bukan sebagai pemacu (trigger) utama para emiten untuk masuk dalam usaha pertambangan emas," kata Aria kepada Kontan.co.id, kemarin.

Begini Gaya Investasi Warren Buffett, Seperti Seorang Gadis Muda?

Dari banyaknya emiten yang memproduksi logam emas, Aria melihat saham ANTM dan MDKA masih layak untuk dikoleksi.

Sebab, kedua emiten ini memiliki kinerja yang cukup baik.

"Rekomendasi ANTM dan MDKA, sementara yang lainnya masih menunggu kinerja perusahaan menjadi lebih baik," katanya.

Ia merekomendasikan koleksi ANTM dan MDKA dengan target harga Rp 1.000 per saham dan Rp 1.200 per saham.

Pada perdagangan Selasa kemarin, saham ANTM dan MDKA kompak ditutup koreksi.

ANTM melemah 0,61 persen ke level Rp 810 per saham sementara MDKA koreksi 3,33 persen ke level Rp 1.015 per saham.

Berikut Cara Gaet Milenial Agar Belanja Kado Natal di Toko Anda

Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Emiten berbondong-bondong garap tambang emas, ini kata analis

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved