Tenaga Kerja
Puluhan Orang Menggeruduk Lembaga Penyalur Kerja Bekasi karena Tak Kunjung Diberangkatkan ke Jepang
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan nasibnya yang tak kunjung diberangkatkan kerja ke Jepang.
Penulis: Muhammad Azzam |
Puluhan orang menggeruduk Kantor Lembaga Penyalur Kerja (LPK), PT Miraino Hashi Jaya di Jalan Perum Graha Prima, Desa Satriajaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Jumat (22/11/2019).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan nasibnya yang tak kunjung diberangkatkan kerja ke Jepang.
Mereka sempat bersitegang dengan pengurus dan pemilik LPK tersebut.
Hal itu dikarenakan jawabannya berbelit.
"Yang jelas bapak ini, jangan tipu kita ini. Kita mau berangkat sesuai janji, kalau tidak tolong kembalikan uang kami," ucap salah satu kerumuman orang tersebut.
Akhirnya amukan mereda ketika pemilik LPK PT Miraino Hashi Jaya, Mudiyono Jaya berjanji akan memberangkatkan mereka yang telah lulus interview untuk berangkat ke Jepang.

Feri (27), salah satu siswa LPK yang ikut melakukan penggerudukan mengungkapkan awal mulanya tahu informasi soal LPK ini dari media sosial dan temannya.
Kemudian dirinya mencari tahu informasi tersebut hingga akhirnya yakin untuk bergabung ke LPK PT Miraino Hashi Jaya di daerah Tambun, Bekasi tersebut.
"Saya datang lihat program bagus-bagus dan omongan pemilik ini menyakinkan. Maka hari itu juga saya awalnya langsung bayar cash Rp 21 untuk uang pendaftaran sama urus-urus dokumen lainnya," ujar Feri kepada Wartakota, Jumat (22/11/2019).
• Update Disepakati Usia Pengguna Skuter Listrik Minimal 17 Tahun dengan Kecepatan 15 Km per Jam
Feri awal masuk LPK sekira Agustus 2018.
Dirinya juga telah mengikuti pelatihan selama 6 bulan dan telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) lulus dan siap diberangkatkan.
"Tapi malah engga berangkat-berangkat sampai sekarang," ucap dia.
Dirinya justru dimintai uang tambahan dengan agar memuluskannya untuk menuju ke Jepang.
"Saya setor lagi tuh transfer Rp 10 juta ke rekening pribadi Murdiyono. Kemudian setor lagi, ya secara bertahap. Pokoknya total dari awa yang cash itu sama transfer jadi Rp 51 juta," kata warga Banyumas Jawa Tengah.
Dirinya berharap bisa segera diberangkatkan ke Jepang.