Erick Thohir Kecewa Ada Bos BUMN Makan di Restoran Mahal Padahal Perusahaannya Merugi

ARYA Sinulingga, staf Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengungkapkan bosnya pernah merasa kecewa terhadap salah satu bos BUMN.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Erick Thohir seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). 

ARYA Sinulingga, staf Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengungkapkan bosnya pernah merasa kecewa terhadap salah satu bos BUMN.

Kekecewaan itu dikarenakan bos BUMN tersebut makan di restoran mewah, padahal perusahaan yang dipimpinnya sedang memiliki masalah finansial.

"Pak Erick sempat keras ngomong, beliau katakan pernah ke salah satu restoran di Thamrin bertemu dengan eksekutif BUMN."

Mirip Kisah Joker, Penyiram Soda Api di Jakarta Barat Berbuat Jahat karena Kepahitan di Masa Lalu

"Makan di tempat cukup mahal mewah, tapi ketika dilihat keuangan BUMN tersebut rugi," ungkap Arya di Kementerian BUMN, Rabu (20/11/2019).

Menurut dia, sebagai petinggi BUMN, seharusnya bisa prihatin terhadap kondisi perusahaan saat sedang merugi.

Apalagi, kerugian BUMN, katanya, merupakan kerugian untuk negara.

Jadi Target Teroris, Pengamat Intelijen Sarankan Polisi Ubah Penampilan

"Bukan tidak boleh (makan di restoran mewah), untuk sesuatu yang layak kita dapatkan."

"Tapi harus punya hati dan akhlak ketika perusahaan rugi ya mereka ikut prihatin (sesuaikan) gaya hidup," paparnya.

"Kalau dia pengusaha swasta punya uang sendiri, kalau rugi yang kena keluarganya. Kalau BUMN rugi larinya ke negara," paparnya.

Ini Kisah Dibalik Rangkulan Mesra Presiden PKS dengan Surya Paloh yang Bikin Jokowi Cemburu

Untuk itu, Erick Thohir berpesan agar para petinggi BUMN mempunyai akhlak yang baik.

Hal itu sebagai bekal untuk membawa BUMN menjadi perusahaan berkinerja baik.

"Pak Erick juga sampaikan bahwa bila BUMN baik, maka ekonomi Indonesia juga baik."

Selain Tembak Mati Dua Terduga Teroris di Deli Serdang, Densus 88 Juga Ciduk Tiga Orang di Aceh

"Pak Erick sampaikan juga dibutuhkan akhlak baik para pemimpin BUMN ini," beber Arya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, masih mengikuti proses seleksi.

Dari proses ini, dia bisa menjadi komisaris ataupun direksi di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved