Hidup Sukses Setelah Terlilit Utang Rp 1,3 Miliar, Ustadz Yusuf Mansyur Buktikan Kuasa Allah

"Oh jadi waktu belanja itu dikembaliin Rp 1.000-Rp1.000?," tanya Ustadz Yusuf Mansyur menegaskan.

"Rp 1.000 semua, orang titip makanan kembaliannya Rp 1.000. Ya Allah saya sudah janji, jadi sedekahnya lebih banyak dibandingin gajinya," ungkap Syahtendra.

"Jadi dibilang orang, 'yaudah bunuh diri aja kau, nggak akan bisa lunas utangmu'. Karena kan gaji saya cuma Rp 2,8 juta, ya kan utang saya miliaran, nggak akan bisa lunas," tambah Syahtendra.

"Tapi Allah beda ya," sambut Ustadz Yusuf Mansyur.

"Habis itu, pas saya kasih sedekah kan saya bilang sama istri saya, 'ini hari nggak gajian, karena komputernya rusak', saya bilang gitu, saya bohongi istri saya. Habis salat maghrib dateng orang kepada saya, saya kan paling benci sama agen, agen tanah, agen rumah, agen apa pun dah saya nggak suka," cerita Syahtendra.

"Calo?," tanya Ustadz Yusuf Mansyur.

"Habis itu pas habis salat Maghrib dateng itu, 'Da tolonglah jualkan tanah saya', lebarnya 7 x 13 (meter), 'jadi berapa harganya?', 'Rp 16 juta, nanti kalau laku kamu saya kasih Rp 2 juta', katanya gitu.

Karena tidak terlalu tertarik dengan jual beli tanah, Syahtendra tidak terlalu menanggapi serius tawaran.

Hanya saja, dirinya tetap meninjau lahan yang hendak dijual pada keesokan harinya.

"Oh gitu, ya udahlah, besok lah tanahnya dilihat. Nah udah dilihat besoknya, orang saya nggak suka, ya udah saya tengok habis itu saya pulang aja. Habis salat Dzuhur, hari Sabtu, dateng orang, 'Da aku dapat warisan', 'oh, apa hubungan dengan saya?', 'aku mau beli tanah mau bangun rumah'," ungkap Syahtendra.

"Jadi saya bilang,'nggak ada lah rumah di Medan itu', 'aku nggak bilang di Medan, aku minta di Medan Krio', saya tunjukkan tanah itu. dan dia bilang sendiri, 'kalau tanah ini Rp 30 juta aku bayar'," ungkap Syahtendra menirukan percakapan.

Mendapatkan tawaran tersebut, Syahtendra segera menghubungi pemilik tanah dan memberikan penawaran.

"Saya padahal nggak bilang harganya, jadi untung Rp 14 juta dong. jadi saya langsung jumpa sama yang punya tanah, 'kamu kan mau jual tanah Rp 16 juta? mau kasih saya Rp 2 juta, ya udah yang Rp 2 juta saya sedekahkan lagi sama kamu, ambil aja Rp 16 juta, yang sisanya itu biar buat saya yang Rp 14 juta'," cerita Syahtendra.

"'Lho bisa mahal kali lahannya?', 'nggak tahulah aku bagaimana itu'," balas Syahtendra berbincang dengan pemilik lahan.