Kesehatan
Viral Iklan Lawas Keluarga Makan Mi Instan Setiap Hari, Begini Dampaknya Pada Usus
Seperti disinggung di awal, iklan produk itu menggambarkan sebuah keluarga yang selalu makan mi instan setiap hari.
Sebenarnya ini bukan barang baru. Sekelompok ilmuwan menunjukkan bahwa mengonsumsi mi instan punya keterkaitan dengan meningkatnya risiko kanker, stroke, diabetes, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dll.
Di Amerika Serikat, mi instan sering disebut sebagai ramen.
Begitu juga dengan di Jepang—walaupun pada dasarnya, ramen asli Jepang bukanlah makanan cepat saji.
Saat mi instan pertama kali ditemukan, ia dijual dengan merek dagang “Chikin Ramen”.
Sejak itu, mi instan dikenal sebagai ramen di luar Jepang, walaupun secara teknis itu bukan ramen.

Bahan mi instan dianggap berbahaya
Jika kita melihat kompisisi mi instan, menjadi jelas dari mana bahaya itu berasal: tinggi lemak, tinggi garam, tinggi kalori, dan bagaimana ia diproses.
Mi instan juga disebut mengandung tersier-butil hidrokuinon (TBHQ), yang merupakan bahan pengawet kimia yang berasal dari industry minyak bumi.
Sialnya, bahan kimia itu disebut meningkatkan risiko kanker.
TBHQ merupakan pengawet yang biasa ditemukan dalam mi instan dan telah objek banyak diskursus kesehatan.
TBHQ digunakan untuk memperpanjang umur simpan makanan berminyak dan berlemak, sehingga sering ditemukan dalam makanan cepat saji.
Bahan ini juga digunakan dalam pernis, kosmetik dan parfum.
TBHQ sangat beracun dalam dosis yang lebih besar, tetapi telah diizinkan dalam industri makanan dalam dosis kecil.
Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa paparan TBHQ dosis tinggi dalam waktu lama mungkin bersifat karsinogenik.
Tetapi kesimpulannya tidak meyakinkan karena beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa TBHQ dapat mencegah kanker.