Lalu Lintas

Terjawab Fakta Masinis KA Dianggap Parkir di Perlintasan yang Viral Ternyata Bukan Lagi Beli Minuman

Pada awalnya, tampak masinis Kereta Api (KA) adalah arogan karena dituduh parkir di tengah perlintasan KA.

Twitter
Masinis dituduh parkir KA. 

AWALNYA, tampak masinis Kereta Api (KA) adalah arogan karena dituduh parkir di tengah perlintasan KA.

Dalam akun di media sosial seperti di antaranya dilakukan akun BertemanM, yang mengaku sebagai JS Prabowo, disebutkan, masinis tersebut dituduh sewenang-wenang.

Akibatnya, video tuduhan terhadap masinis KA yang diunggahnya viral.

Secara sekilas, memang terkesan, KA tersebut sangat sombong di tengah antrean pengendara yang tertahan di perlintasan itu.

BertemanM: Apa pun jabatanmu,

Jangan lah “Adigang, adigung, dan adiguna” (mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian yang dimiliki).

Jangan norak.

Dalam video singkat itu, tampak seolah masinis sengaja berhenti di perlintasan untuk membeli minuman dan makanan kecil.

Kemudian, dia kembali menaiki tangga lokomotif setelah membeli kebutuhan makanan dan minuman tersebut di warung.

Seolah, dia mau melanjutkan perjalanannya.

Ternyata fakta di balik tuduhan itu tidak terbukti.

Sebagaimana diungkap Kompas.com, sebuah video yang memperlihatkan lokomotif berhenti di tengah jalan viral di media sosial.

Dalam caption yang diunggah beberapa akun, disebutkan bahwa kereta api berhenti karena masinis membeli makan di warung.

Namun, manajemen PT KAI membantah hal itu.

VP Public Relations PT KAI (Persero) Edy Kuswoyo mengungkapkan, berhentinya lokomotif KA Pangrango bukan karena menunggu masinis atau petugas dari warung, tapi sedang menunggu penumpang naik dan turun di Stasiun Parungkuda, Sukabumi.

Ia menegaskan bahwa penutupan perlintasan yang terjadi pada 31 Oktober itu selalu terjadi, setiap harinya, dan merupakan hal yang biasa terjadi di Stasiun Parungkuda.

Hal tersebut terjadi karena stasiun yang terletak di Sukabumi ini berukuran kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang.

Fadli Zon Menilai Suramnya Harapan Pilihan Jokowi pada Pejabat Sama untuk Keluar dari Resesi Ekonomi

Sehingga, posisi lokomotif berada sejajar dengan palang perlintasan kereta.

"Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi," ujar Edy, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Kompas.com mencoba mengonfirmasi kembali hal tersebut ke Kepala Stasiun Parungkuda Wartomo.

Masinis KA dituduh beli makanan dan minuman dengan parkir di tengah perlintasan KA yang macet parah.
Masinis KA dituduh beli makanan dan minuman dengan parkir di tengah perlintasan KA yang macet parah. (Kompas.com)

Wartomo membenarkan nahwa KA Pangrango yang menuju Bogor dari Sukabumi selalu menutup Jalan Parungkuda-Parakansalak di lintasan pintu kereta api.

"Secara teknis, kondisi Stasiun Parungkuda ini lokasinya sempit dan peron (tempat naik turun penumpang) yang aman dan nyaman pendek," kata Wartomo, saat ditemui di Stasiun Parungkuda, Jumat.

Dia menjelaskan, berhentinya lokomotif tepat di perlintasan itu sudah sesuai aturan karena batas berhenti lokomotif ada di seberang pintu perlintasan kereta, tepatnya beberapa meter dari pinggiran jalan Parungkuda-Parakansalak ke arah Bogor.

"Lokomotif berada di pintu perlintasan, sedangkan rangkaiannya bisa berhenti tepat di peron."

"Itupun yang pas berhenti di peron hanya kereta ekonomi 1 hingga 4, sedangkan kereta makan dan eksekutif tidak kebagian peron," jelas dia.

"Makanya, bila akan turun di Stasiun Parungkuda ada pengumuman bagi penumpang yang berada di kereta makan dan eksekutif untuk berjalan ke kereta ekonomi empat," kataWartomo.

Kiky Saputri Ketakutan Tidak Bisa Tidur 3 Hari karena Menguliti Meski Lega Fadli Zon Anggap Komedian

Wartomo mengatakan, durasi KA Pangrango ke arah Bogor dari Sukabumi berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di Stasiun Parungkuda tidak berlangsung lama.

Paling lama hanya lima menit karena setiap pemberangkatan harus tepat waktu.

"Kalau menurut aturan dalam grafik menaikan menurunkan penumpang dikasih waktu satu menit."

"Tapi, kalau kereta tiba di sini lebih awal berarti ada waktu beberapa menit, tapi saat berangkat harus tepat waktu," kata dia.

Ditambahkan Wartomo, berhentinya KA Pangrango ke arah Bogor tepat di pintu perlintasan kereta api sudah berlangsung sejak beroperasinya KA Pangrango.

Sedangkan untuk pemberhentian KA Pangrango saat menuju arah Sukabumi, rangkaian kereta tidak menutup pintu perlintasan.

"Pintu perlintasan ditutup itu tidak lama, sekitar enam menit. Dalam sehari Kereta Pangrango ke arah Bogor ada tiga pemberangkatan dari Stasiun Parungkuda yaitu pukul 06.05, lalu 11.15, dan 16.35," ujar dia.

Sementara, masyarakat menganggap, sudah biasa bagi masyarakat sekitar Stasiun Parungkuda, pemandangan tersebut merupakan hal biasa.

Begitu juga bagi para pengendara motor dan mobil yang sering bolak-balik melintas pintu perlintasan kereta api di lokasi itu.

"Sudah biasa, memang kebiasaannya begitu. Paling lama lima menit setelah kereta berangkat ke arah Bogor lancar lagi," ungkap Tedi (55), seorang warga sekitar Stasiun Parungkuda kepada Kompas.com, Jumat petang.

Dia menuturkan, kereta api saat berhenti di Stasiun Parungkuda hingga di jalan perlintasan kereta hanya yang dari Sukabumi ke Bogor.

Sedangkan kereta dari Bogor ke Sukabumi saat berhenti di Stasiun Parungkuda tidak sampai ke perlintasan jalan.

"Setelah lewat pinru perlintasan lalu berhenti di Stasiun Parungkuda, pintu perlintasan langsung dibuka dan kendaraan bisa melintas," ujar Tedi. (Kontributor Sukabumi, Budiyanto)

Tautan asal

Piero Mengeluarkan Produk Pertama Bertepatan dengan Perayaan Ultah 20 Tahun di Urban Sneaker Society

Anies Baswedan Menilai Kesalahan Sistem e-Budgeting Warisan Gubernur Ahok karena Tidak Smart System

Pasien Kelas I BPJS Langsung Niat Berhenti karena Jika Iuran Naik 100 Persen Harus Bayar Rp 800 Ribu

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved