Profil Prof NR Reini D Wirahadikusuma, Rektor Perempuan Pertama ITB, Disebut Kartini Tehnik Sipil

Sebelum terpilih menjadi rektor ITB, Reini menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan.

Tangkapan Layar Youtube Institut Tehnologi Bandung
Prof. N.R Reini D. Wirahadikusuma, seorang Guru Besar dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB 

Adapun beberapa di antaranya seperti A readiness assessment model for Indonesian contractors in implementing sustainability principles yang diterbitkan di International Journal of Construction Management pada tahun 2015.

DPRD Heran Ada Anggaran Tipp-Ex Rp 31 M, Cat Tembok Rp 18 M, Cat Minyak Rp 19 M, Kaca Bening Rp 18 M

Kemudian, dia juga menerbitkan publikasi lain berjudul Performance-based contracting for roads - Experiences of Australia and Indonesia dalam jurnal Procedia Engineering tahun 2015.

21 April selalu mengingatkan kita pada sosok pahlawan nasional yang berjuang demi kesetaraan bagi kaum perempuan, ya dialah R.A.Kartini. Kala itu, ia tidak takut walau harus mengalami kesendirian dalam perjuangannya. Ide-ide dan pemikirannya masih diperjuangkan sampai hari ini.

Kartini Tehnik Sipil ITB Bandung

Seperti dikutip laman ITB saat ini, Indonesia sudah memiliki banyak 'Kartini' di berbagai macam profesi dan ragam cara berjuangnya, termasuk 'Kartini' dari Institut Teknologi Bandung.

Dia adalah Prof. N.R Reini D. Wirahadikusuma, seorang Guru Besar dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, yang juga seorang Kartini masa kini.

Meski berada di lingkungan Teknik Sipil yang cukup maskulin karena banyak diisi oleh kaum laki-laki, ia tidak merasa terganggu oleh keadaan tersebut. "Saya merasa lingkungan saya adalah tantangan bagi saya untuk berkembang," ucapnya seraya tersenyum.

Prof. Reini adalah seorang lulusan SMA Tarakanita Jakarta - sebuah sekolah Katolik yang diisi khusus oleh anak perempuan.

Walau Reini beragama Islam, ia justru menikmati perbedaan yang ada dan menjadikannya sebagai bahan eksplorasi baru.

Evan Dimas Resmi Perkuat Timnas U-23, Indra Sjafri Masih Rahasikan Identitas Satu Pemain Senior Lain

Ini juga yang membuatnya mau untuk memilih ITB sebagai tempat kuliah dan Teknik Sipil yang sangat "laki-laki" pada zamannya sebagai jurusan.

"Selain Ayah saya yang ITB, ya kebiasaan terhadap hal-hal berbeda menjadikan saya terus ingin mencoba berbeda, intinya suka petualangan," jawabnya bersemangat.

Saat berkuliah, ia mengaku sudah tidak menemui adanya masalah gender.

"Ga ada ya, malahan saya ngerasa dianggap kayak laki-laki, pulang juga sendiri, " ceritanya mengenang ketika ditanya perihal diskriminasi berdasarkan gender semasa kuliah.

Wanita berambut lurus ini juga mengungkapkan bahwa selama menempuh pendidikan ia memang tidak pernah mengalami kesulitan terkait akses dikarenakan jenis kelamin.

"Untuk pendidikan, ya saya sudah beda jaman ya sama era Kartini, kebetulan saya juga besar di lingkungan intelektual, jadi wajarlah saya tidak mengalami hal-hal diskriminatif terkait gender, " ungkapnya lugas dan jujur.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved