Kabinet Jokowi

Fadli Zon Klaim Jadi Orang Pertama yang Usulkan Prabowo Jadi Menteri Pertahanan

Fadli Zon angkat bicara terkait ditunjuknya Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi-Maruf Amin.

Istimewa
Fadli Zon dan Prabowo Subianto 

WAKIL Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon angkat bicara terkait ditunjuknya Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi-Maruf Amin.

Fadli Zon mengaku merupakan salah satu orang yang mengusulkan Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan.

"Ya, saya termasuk yang mengusulkan Pak Prabowo untuk menjadi Menhan."

KPK Konfirmasi Tak Ciduk Bupati Lampung Tengah, Warga: Masa Iya Mau Dua Kali?

"Ide saya malah itu pertama," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Fadli Zon mengklaim ia yang melontarkan pertama kali ide apabila ingin berkoalisi dengan pemerintah, maka konsep yang dimiliki Partai Gerindra soal energi, pangan, dan pertahanan, harus diterima.

Ide tersebut ia sampaikan langsung kepada Prabowo Subianto pada Agusutus lalu.

Bobot Imam Nahrawi Naik 3 Kilogram Sejak Ditahan di Rutan KPK

"Ide saya malah itu pertama. Mengusulkan kalau kita mau koalisi, yang bisa kita perbuat cukup banyak."

"Terutama adalah di Kementerian Pertahanan, tentu di samping masalah pangan dan energi," paparnya.

Menurut Fadli Zon, ia melontarkan ide tersebut karena eksekutif yang bisa mengeksekusi program.

Divonis Bebas, Sofyan Basir: Allah Kasih yang Terbaik Buat Saya

Artinya, pemerintah yang bisa menjalankan program atau konsep pembangunan.

Sehingga, dengan masuk ke pemerintahan, maka apa yang menjadi fokus Partai Gerindra di bidang pertahanan, energi, dan ketahahan pangan, bisa dilakukan.

"Ya harapannya kita bisa berbuat di situ, karena tugas di eksekutif dengan tugas di legislatif kan berbeda."

Pengadaan Lem Aibon Pemprov DKI Sampai Rp 82 Miliar, Ketua KPK Duga Kesalahan Terjadi di Tahap Ini

"Tugas di eksekutif namanya saja eksekutif, eksekusi, melaksanakan program-program yang sudah dilaksanakan."

"Tapi kalau di legislatif, saya kira tugasnya agak berbeda. Termasuk tugas pengawasan, checks and balances itu adalah perintah konstitusi kita," bebernya.

Tugas Berat

Prabowo Subianto mengaku diingatkan beratnya tugas Menteri Pertahanan yang ia emban.

Beratnya tugas tersebut, menurut Prabowo Subianto, di antaranya adalah membantu Presiden dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Tadi beliau ingatkan kepada saya dan semua jajaran."

 Bahas Loyalitas Prabowo, Adian Napitupulu dan Arief Poyuono Berdebat Soal Istilah Pembantu Presiden

"Tugas Menhan sangat berat, harus ikut membantu Presiden RI khususnya, dan menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah dan keamanan."

"Oleh karena itu negara ini bisa sangat-sangat repot, dan itu saya terima dari beliau," papar Prabowo Subianto.

Tidak hanya itu, dalam sesi tanya jawab, ia pun menyatakan komitmennya untuk mempelajari semua program yang belum sempat terwujud terkait TNI.

 Tolak Tawaran Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Harus Jaga Surabaya!

Untuk itu, ia mengatakan akan bekerja sama dengan Presiden dan Kementerian terkait.

"Saya mau pelajari semua masalah, saya pelajari, dan bersama-sama dengan Mabes TNI dengan tiga angkatan, dengan staf di Kemhan, staf Menlu."

"Dan dengan Presiden sendiri kita mencari solusi yang terbaik, ya saya kira itu. Saya tidak bisa kasih komentar, karena saya belum duduk di kantor," ucapnya.

Demokrasi Gotong Royong

Presiden Jokowi menjawab pertanyaan publik soal alasan dirinya menunjuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

Dia menjelaskan, ingin membangun sebuah demokrasi gotong royong, dan di Indonesia tidak ada istilah oposisi seperti di negara lain.

Sehingga, orang nomor satu di Indonesia ini merasa, tidak ada salahnya Prabowo Subianto yang bersaing di Pilpres 2019, bergabung dengan pemerintahannya, untuk kebaikan bangsa dan negara.

 PA 212 Desak Prabowo Pulangkan Rizieq Shihab Setelah Jabat Menhan, NasDem Bilang Tidak Relevan

"Demokrasi kita adalah demokrasi gotong royong. Kalau itu baik untuk negara, baik untuk bangsa, kenapa tidak?"

"Dan memang sistem presidensial yang kita miliki ini tidak kayak di luar."

"Biasanya ada dua partai besar, ini ndak. Meskipun dua yang berkompetisi, tapi partainya banyak."

 Di Rapat Kabinet Perdana, Jokowi Ungkap Pernah Ada Menteri Menolak Hadiri Rapat Menko

"Kita memang masih menuju pada sebuah proses demokrasi bernegara ke depan," tuturnya, Kamis (24/10/2019), di Istana Merdeka.

Jokowi menilai proses demokrasi di Indonesia menuju sebuah koridor yang semakin baik ke depan.

Alasan lainnya Jokowi menunjuk Prabowo Subianto sebagai Menhan, karena amntan Danjen Kopassus itu punya banyak pengalaman.

 Ini Dia Menteri Jokowi Paling Kere, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta

"Ya memang pengalaman besar beliau ada di situ," ujarnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi klaim Partai Gerindra soal konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebut telah diterima Presiden Jokowi.

Menurut Mahfud MD, Presiden Jokowi belum pernah menyampaikan hal itu kepadanya.

 Tito Karnavian Akui Bakal Susah Ubah Mindset Pemda Agar Jadi Pelayan Masyarakat

"(Pak Jokowi) tidak pernah menyampaikan itu," ujar Mahfud MD saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).

Lebih jauh, Mahfud MD mengaku belum tahu apa isi konsep pertahanan Prabowo Subianto yang disebutkan oleh Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Alasannya, Prabowo Subianto belum memaparkan konsep tersebut langsung kepadanya.

 60 Persen Warga Kota Bekasi Setuju Gabung ke Jakarta, Begini Respons Rahmat Effendi

"Belum tahu, kan belum paparan ke saya," cetusnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengatakan, jika konsep itu benar-benar sudah disetujui Jokowi, berarti konsep tersebut dinilai sudah sesuai program dan Nawacita Jokowi.

Sebab, lanjut Mahfud MD, jika konsep itu dianggap Jokowi tak sesuai Nawacita, bisa dipastikan tidak akan disetujui oleh Presiden.

 Pimpin Rapat Perdana Kabinet Indonesia Maju, Jokowi Minta Para Menterinya Jangan Ribut di Luar

"Saya kira konsepnya pasti sesuai dengan Nawacita, gitu saja."

"Kalau ndak sesuai kan tidak bisa disetujui, kalau Presiden sudah menyetujui berarti sudah sesuai," jelasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan mengenai alasan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menerima tawaran Presiden Jokowi jadi Menteri Pertahanan.

 Dua Menpora Sebelumnya Terlibat Korupsi, Zainudin Amali Minta Didoakan

Menurut Dasco, Prabowo Subianto menerima tawaran tersebut karena bidang yang ditawarkan sesuai dengan konsep Partai Gerindra dalam bidang kemandirian pertahanan, pangan, dan energi.

"Nah, ini ada beberapa konsep kita yang diterima termasuk kemandirian pertahana, sehingga sesuai dengan konsep yang kita berikan."

"Itu yang diberi tanggung jawab oleh Jokowi, sehingga kami ya menyatakan dapat menerima karena konsep kami diterima," beber Dasco di Jakarta, Senin (21/10/2019). (Taufik Ismail)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved