Pemkab Bekasi Diminta Tindak Warga yang Buang Sampah Sembarangan ke Kali Jambe

Tumpukan sampah di Kali Jambe, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, diduga disebabkan karena  warga yang tinggal di bantaran kali membuang sampah ke kali tersebut.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi diminta untuk melakukan penindakan terhadap warga yang membuang sampah ke kali tersebut.

"Kita minta aparat desa, kecamatan maupun Pemkab Bekasi lakukan penindakan ke warga yang buang sampah ke Kali Jambe," kata Kepala Dusun 3 Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Sumardana.

Sumardana mengatakan saat ditemui Warta Kota di lokasi tumpukan sampah Kali Jambe, Minggu (3/11/2019).

Dia menduga, tumpukan sampah di Kali Jambe Desa Satria Jaya itu kiriman dari hulu kali atau wilayah lain yang bantaran kalinya terdapat pemukiman warga.

"Kalau di kami (Desa Satria Jaya) enggak ada pemukiman warga di bantaran kali. Terus juga sampah warga kami kan diangkut rutin ke tempat pembuangan," ucapnya.

• Sampah Kali Jambe Baru Bisa Terangkut 210 Kubik, Sisa 420 Kubik Tunggu Giliran Besok

• Berkomitmen Melestarikan Budaya, PPBI Kolaborasi Dengan Dian Oerip

Desa Satria Jaya, kata Sumardana, selalu terkena imbas pembuangan sampah sembarangan tersebut.

Wilayah yang 'menyumbang' sampah kiriman ke Kali Jambe Desa Satria Jaya yakni dari Desa Jalen Jaya, Mangun Jaya, Karang Satria, dan Satria Mekar.

"Kali Jambe ini kan hulunya dari wilayah itu semua. Kami kena imbasnya, sudah dua kali sebelumnya tumpukan pernah terjadi di Kramat Mundu tahun 2018 lalu," katanya.

Sementara itu, warga Desa Satria Jaya, Agung Kurnianto (43) mengaku bersyukur tumpukan sampah Kali Jambe sudah mulai dibersihkan.

Dia berharap,  tidak lagi terjadi tumpukan sampah di Kali Jambe.

"Saya terima kasih pemerintah telah lakukan pembersihan. Kami (warga) bakal jaga kali ini. Karena kan memang warga kami enggak buang sampah di Kali Jambe ini tapi kiriman," ucapnya.

• Menikmati 500 Karya Seni Rupa di Museum Seni Rupa dan Keramik

• Penyebab Percikan Api Kabel Bawah Tanah Milik PLN Diduga Akibat Proyek Pedestrian

Olehkarena itu, lanjut Ahmad, pemerintah harus lebih tegas memberikan tindakan kepada warga yang buang sampah di kali.

Selain itu pemerintah diminta untuk membuat penampungan sampah sementara hingga lebih rutin lagi melakukan pengangkutan.

"Masalahnya kan mungkin di wilayah lain pengangkutan kurang maksimal atau malah enggak ada yang angkut sampah. Seperti di wilayah kami aja rela bayar lebih bentuk petugas sendiri yang angkut sampah," ujarnya.

Proses pembersihan sampah di Kali Jambe telah dimulai sejak Sabtu (2/11/2019).

Proses mengangkutan sampah menggerahkan 100 petugas gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Kecamatan Tambun Utara, Desa Satria Jaya, TNI, Polri, dan masyarakat.

Pembersihan sampah menggunakan satu unit alat berat ekskavator dan puluhan truk sampah.

• Pasar Seni Ancol Ajak Masyarakat Berkreasi Lewat Acara Menjali Kembali Bersama Tanda Mata

• Manfaat Makan Singkong, Salah Satunya Meningkatkan Kesehatan Sistem Saluran Pencernaan

Hingga saat ini, pengangkutan sampah dari Kali Jambe sudah 210 kubik sampah.

Untuk hari ini dikerahkan 30 personel dari Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR bersama unsur Desa Satria Jaya dan Kecamatan Tambun Utara.

Sebelumnya, Kali Jambe RW 12, Desa Satria Jaya, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, menjadi lautan sampah.

Tumpukan sampah itu muncul pada Minggu (27/10/2019) setelah hujan deras sehingga sampah terbawa arus air.

Hal itu dikeluhkan warga, karena terjadi pencemaran lingkungan, aroma bau busuk sampah menyengat dan potensi menimbulkan penyakit.

• 3 Langkah Mudah dan Cepat Untuk Menurunkan Berat Badan, Tubuh Tetap Sehat dan Bugar

• 5 Kebiasaan Pagi Hari Ini Membantu Anda Menurunkan Berat Badan, Lakukan Kebiasaan Ini Setiap Pagi!

Tumpukan sampah itu didominasi sampah rumah tangga, plastik, dan styrofoam.

Bahkan terlihat ada sampah kasur, bantal, kayu, batang pohon pisang hingga kulkas bekas.

Banyaknya tumpukan sampah itu membuat air di Kali Jambe tersebut tak terlihat, tumpukan sampah tampak seperti daratan.

Padatnya tumpukan sampah itu membuat sejumlah anak-anak  bermain di sekitar lokasi tumpukan sampah. Mereka leluasa naik di atas tumpukan sampah tanpa takut ambles.

Untuk mengatasi tumpukan sampah, warga membakarnya dan mengangkutnya ke pinggir kali.