Jokowi Usul Istilah Radikalisme Diganti dengan Manipulator Agama, Setuju?
Dalam rapat terbatas (ratas) pada Kamis (31/10/2019) kemarin, Jokowi meminta jajarannya melakukan upaya serius mencegah radikalisme.
Penulis: | Editor: Yaspen Martinus
MASALAH radikalisme yang meluas di Tanah Air, turut menjadi perhatian Presiden Jokowi.
Dalam rapat terbatas (ratas) pada Kamis (31/10/2019) kemarin, Jokowi meminta jajarannya melakukan upaya serius mencegah radikalisme.
"Harus ada upaya yang serius untuk mencegah meluasnya, dengan apa yang sekarang ini banyak disebut mengenai radikalisme," ujar Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta.
• Segera Jadi Kapolri, Idham Azis Bakal Serahkan Kasus Novel Baswedan kepada Kabareskrim Baru
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi melempar wacana agar mengubah istilah gerakan radikalisme dengan sebutan 'manipulator agama'.
"Atau mungkin enggak tahu, apakah ada istilah lain yang bisa kita gunakan selain radikalisme, misalnya manipulator agama," ucap Jokowi.
Soal tindak lanjut hal itu, Jokowi menyerahkan kepada Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, untuk mengoordinasikannya.
• Gerindra: Harta Prabowo Rp 1 Triliun, Masa Gaji Seuprit Diambil?
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive, Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31), penikam Menkopolhukam Wiranto, diduga terpapar paham radikalisme.
Bahkan, Abu Rara turut mempengaruhi istrinya yang masih muda, FA (21) untuk ikut menyerang Wiranto.
Lantas, apakah pemerintah bakal mengevaluasi program deradikalisasi yang selama ini dilakukan di sejumlah daerah untuk menangkal radikalisme?
• UU ITE Tak Melarang Buzzer, Menkominfo Ogah Tanggapi Pernyataan Moeldoko
Menjawab itu, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, pihaknya selama ini terus berupaya menyosialisasikan, dan menebarkan perspektif pemahaman moderasi beragama.
"Jadi bukan agamanya yang dimoderasi, karena agama itu pastilah sempurna karena datangnya dari Tuhan."
"Tapi cara kita beragama, cara kita memahami, cara kita mengamalkan agama, itulah yang kita moderasi," ujarnya seusai menjenguk Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/2019) malam.
• Polwan yang Terafiliasi dengan JAD Bakal Dipecat, Terpapar Paham Radikal dari Media Sosial
"Dimoderasi dalam artian jangan sampai terjebak atau terperosok pada pemahaman atau tindakan yang berlebihan atau ekstrem."
"Tapi lawannya, harus senantiasa moderat. Jadi ini yang terus diupayakan Kementerian Agama dan seluruh ormas keagamaan," tambahnya.