Penataan Kampung Akuarium

Suasana Terkini Kampung Akuarium Ada Banyak Kegiatan Hingga Rajin oleh Dikunjungi Anies Baswedan

Berbagai kegiatan banyak digelar di Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, khususnya pemukiman. Anies Baswedan pun rajin datang.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
Suasana Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Berbagai kegiatan banyak digelar di pemukiman Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun rajin datang berkunjung ke Kampung Akuarium.

Ketua RT 12/RW 04 Kelurahan Penjaringan, Topas Juanda mengatakan sejak shelter berdiri pada April 2018 silam, sudah ada berbagai kegiatan digelar di permukiman tersebut.

"Kalau sejak berdiri (shelter) sampai sekarang, ada banyak kegiatan di sini," ucap Topas, Kamis (31/10/2019).

Kegiatan yang paling hangat di antaranya Festival Jajanan Kampung Akuarium di mana menyajikan makanan kreasi warga setempat dengan tidak memakai plastik.

Ada juga kegiatan dari SMP Notre Dame Jakarta berupa live in program. Para peserta tinggal dan menginap selama beberapa hari di Kampung Akuarium.

"Jadi siswa-siswi nginep dan beraktivitas kayak warga Kampung Akuarium. Ngerasain gimana jadi warga di sini," ucapnya.

Bahkan, jika tidak ada aral melintang, kegiatan lainnya juga akan digelar pada penghujung tahun 2019 nanti.

Namun, konsep acaranya seperti apa masih dalam perencanaan.

Topas menambahkan, selain banyak kegiatan, Kampung Akuarium sering dikunjungi Anies sejak menjadi orang nomor satu di Jakarta.

"Kalau Pak Anies sih sering datang ke sini. Dua tahun penggusuran dia," ungkap Topas.

Ilham Malu Berangkat Sekolah karena Baju Olahraganya Ludes Terbakar Juga Dialami Teman Sebaya

Anies sempat datang ketika shelter Kampung Akuarium telah resmi berdiri.

Bahkan sekadar datang untuk melihat Kampung Akuarium pun Anies pernah.

"Banyak lah yang dia singgah, waktu itu juga pernah naik sepeda datang ke sini," katanya.

Bagi Topas, kehadiran Anies menjadi asa bagi warga Kampung Akuarium untuk mewujudkan rumah lapis seperti yang selama ini dijanjikan.

"Katanya sih tahun depan bakal dibangun. Kita sih warga Kampung Akuarium mengharapkan yang terbaik," ucapnya.

Jalan Sultan Agung Bekasi Kembali Normal Setelah Sebelumnya Sempat Tersedat Imbas Truk Terguling

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan mengkritisi rencana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dalam membangun rumah lapis di Kampung Akuarium, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada 2020 mendatang.

Alasannya, rencana itu terbentur oleh Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2030, apalagi status lahannya milik Perumda Pasar Jaya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono, meminta DKI kembali mengkaji rencana memadukan rumah lapis dengan kawasan sejarah Museum Bahari.

Apalagi hunian warga saat era Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah dibongkar karena pemerintahan saat itu ingin menjaga nilai sejarah dan budaya di lokasi.

“Pemerintah harus patuh pada rencana detail tata ruang yang sudah ditetapkan bersama. Apapun yang dilakukan oleh Pak Anies itu kan harus tetap berpedoman pada RTRW,” kata Gembong pada Kamis (10/10/2019).

 Pelaku Penusukan Wiranto yang Tertangkap Merupakan Pasangan Suami Istri

Dalam kesempatan itu, Gembong justru menyebut pemerintah daerah berupaya mengelabui aturan dalam penataan itu.

Caranya menata kembali permukiman warga dengan dalih tidak menghilangkan wisata budaya yang ada di Kawasan Museum Bahari.

“Pak Anies mencoba mengelabui dan melanggar aturan dengan dalih tidak menghilangkan wisata budaya kita. Yah tidak boleh seperti itulah,” ujarnya.

Kata dia, kepala daerah saat ini harusnya menjalankan pemerintahan yang berkesinambungan dengan yang lama.

Jangan sampai karena lawan politiknya, justru kepala daerah yang sekarang mengeluarkan kebijakan sebaliknya padahal tidak sesuai dengan aturan.

“Jadi yang namanya pemerintahan itu harus berkesinambungan dalam konteks perencanaan pembangunan kota. Jangan karena dilakukan oleh lawan politiknya, maka yang dikerjakan semuanya salah,” katanya.

Karena itu, dia memastikan legislator tidak akan menyetujui rencana Pemprov DKI dalam membangun rumah lapis di Kampung Akuarium.

Namun, sebaliknya, legislator akan menyetujui bila DKI berupaya mengembalikan lahan yang telah digusur saat era Ahok pada 2016 lalu untuk dikembalikan sebagai fungsinya.

“Kalau kami sederhana saja, fungsi Kampung Akuarium untuk apa sih. Jadi kami bekerja itu landasannya adalah aturannya saja,” ungkapnya.

 Tiga Putri Sedarah Sukses Membunuh Ayah Pemerkosa Saat Tidur Pulas di Kursi dengan Tikaman Mematikan

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berencana membangun rumah lapis sebanyak 142 unit di Kampung Akuarium pada 2020 mendatang.

Disebutkan, rumah lapis karena bentuk huniannya berupa susunan hunian sebanyak empat lantai dengan masing-masing luas 27 meter persegi.

Hingga kini, DKI masih melelang perencanaan desin atau Detail Engineering Design (DED) hunian Kampung Akuarium dengan konsep rumah berlapis.

“Dalam perencanaannya pun, kami mendengarkan warga, mendengarkan pakar cagar budaya, sehingga nanti tempat ini benar-benar menjadi semacam kawasan wisata budaya sejarah,” kata Anies Baswedan.

Wisata budaya sejarah di antaranya Masjid Luar Batang, Pelabuhan Sunda Kelapa, Kampung Akuarium, Museum Bahari hingga ke Kawasan Kota Tua.

 Dua Remaja Menggali Kuburan Nenek 84 Tahun untuk Merampok dan Menyetubuhi Mayat Nenek Tersebut

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved