Jalur Sepeda
Lewat Jalur Sepeda, Tukang Starbucks Keliling Masih Diklakson Pengendara Bermotor
Lewat Jalur Sepeda, Tukang Starbucks Keliling Masih Diklakson Pengendara Bermotor. Jalur Sepeda Belum Efektif dan Total Pelaksanaan di Lapangan
Penulis: Desy Selviany |
"Lihat sih ada garis putih, tapi saya gak tau itu apaan, saya kira untuk pembatas jalan doang," kata Chandra saat ditemui Wartakotalive.com Selasa (29/10/2019) di pinggir Jalan Raya Tomang.
Chandra menolak adanya jalur sepeda di kawasan tersebut. Ia pesimis jalur tersebut akan steril dari pengendara motor ataupun mobil.
"Gak ada jalur sepeda aja sudah macet apalagi tambah ada jalur sepeda tambah macet lagi. Jadi saya kira ini kurang kerjaan," kata Chandra.
Selain Chandra, pengemudi ojek online lainnya Diki (24) juga mengaku kerap melewati jalur bergaris putih itu.
Diki mengaku sudah mengetahui marka garis putih tersebut merupakan jalur yang diperuntukan untuk sepeda.
Namun menurutnya ia tidak memiliki pilihan lain selain melewati jalur tersebut.
"Jadi kurang efektif sih kalau disini, karena ini jalur cuma cukup dua mobil, jadi kalau dipakai lagi buat jalur sepeda malah makin sempit," jelas Diki.
Imbasnya kata Diki, jika jalur tersebut benar-benar tidak boleh dikendarai jenis kendaraan bermesin malah akan menimbulkan kecelakaan di jalur lain.
"Soalnya kan tahu sendiri, ini jalur sibuk, macet, jalur mobil keluar masuk tol, gak ada jalur sepeda saja sudah macet luar biasa Tomang, " kata Diki.

Pantauan Wartakotalive.com pukul 17.00 WIB, Jalan Tomang Raya mulai dipenuhi kendaraan. Arah Slipi, dua jalur digunakan untuk kendaraan mobil, satu jalur untuk transjakarta dan satu jalur untuk sepeda. Akibatnya, pengendara motor kerap berjalan di pinggir yang sudah dimarkai untuk jalur sepeda.
Meski sudah ada 3 jalur untuk kendaraan umum, kondisi Jalan Tomang Raya pun masih padat. Rata-rata jalan dipenuhi dengan mobil yang akan masuk ke jalur tol.
Diberitakan Wartakotalive.com sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Operasional Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat Afandi mengatakan pihaknya berencana melakukan penjagaan di titik-titik jalur sepeda.
"Nanti kami adakan penjagaan jalur sepeda di tempat bermasalah, seperti persimpangan, agar pengendara lain tidak masuk ke jalur tersebut," kata Afandi saat dihubungi Selasa (29/10/2019).
Afandi mengakui, jalur tersebut kerap ditemui pengendara yang tidak berhak seperti menjadi pemberhentian ojek online.
"Jadi nanti agar jalur sepeda tidak tertutup akan diadakan personil untuk melakukan penjagaan, hal ini untuk mencegah jalur sepeda tertutup oleh pengendara lain," kata Afandi.