Berita Daerah

HACKER Asal Sleman Meretas Perusahaan Amerika Serikat Pakai Virus Ransomware, Raup Rp 31,5 Miliar

Hacker asal Sleman retas perusahaan Amerika Serikat, berhasil meraup keuntungan Rp 31,5 miliar.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
ILUSTRASI -Hacker asal Sleman retas perusahaan Amerika Serikat, berhasil meraup keuntungan Rp 31,5 miliar. 

BBA (21), hacker asal Sleman meretas perusahaan Amerika Serikat, tepatnya di San Antonio, Texas.

Rupanya, hacker asal Sleman retas perusahaan Amerika Serikat, berhasil meraup keuntungan Rp 31,5 miliar.

Diketahui, perusahaan Amerika Serikat diretas hacker asal Sleman menggunakan virus komputer, yakni dengan virus ransomware.

Berikut ini, penjelasan kepolisian Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terkait penangkapan hacker asal Sleman yang berhasil retas perusahaan Amerika Serikat tersebut.

DPD PDI Perjuangan Jakarta Bentuk Komisi Pemberantasan Plastik, Sarankan Pakai Tas Jinjing

VIDEO: Remaja Putri Jabodetabek Padati Festival Kelapa Dua Raya, Sampai Antre Panjang

Apesnya Vinales, Pole Position dan Pimpin 10 Lap, Terjatuh di Lap Akhir Saat Hendak Salip Marquez

BBA berhasil ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri di kediamannya Sleman, Yogyakarta pada Jumat (18/10/2019).

"Ditangkap lagi main komputer di rumahnya di Sleman, Yogyakarta," ujar Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (26/10/2019).

Adapun barang bukti yang diamankan meliputi, laptop jinjing, dua unit ponsel, identitas pribadi, satu kartu ATM BNI, satu unit rakitan CPU, dan sebuah moge.

Modus ransomware

Sejumlah barang bukti ditunjukkan saat Kasubdirektorat II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Rickynaldo Chairul memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan hacker di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/10/2019).(KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)

Berdasarkan keterangan dari kepolisian, peretasan tersebut dilakukan dengan modus serangan program jahat (virus komputer) jenis ransomware.

BBA membeli ransomware atau malware yang mampu mengambil alih kendali, yang berisi Cryptolocker di pasar gelap internet atau dark web.

Kemudian, ransomware tersebut dikirimkan secara luas ke lebih dari 500 alamat email di luar negeri.

Salah satu korban yang menerima email tersebut adalah perusahaan di San Antonio, Texas, AS.

Kepala Subdit II Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, Kombes Rickynaldo Chairul (batik biru) saat konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Sementara, ketika korban membuka email tersebut, maka software perusahaan akan terenkripsi.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved