Pelantikan Presiden

Ini Segudang Utang Jokowi di Periode Kedua yang Menanti Dituntaskan, Simak Rinciannya

Di periode kedua masyarakat memberikan kesempatan untuk Jokowi menunaikan utang janjinya di Pilpres 2014.

Penulis: Desy Selviany |
Setneg.go.id
Foto resmi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin 

Utang di era Jokowi tercatat naik 30 persen dari produk domestik bruto (PDB) dibanding era SBY.

Pemerintah berdalih utang tetap aman meski mengalami kenaikan. Sebab kata mereka utang tersebut digunakan untuk pembangunan produktif seperti infrastruktur. 

3. Janji Ekonomi Tumbuh 7 Persen

Saat Pilpres 2014 Jokowi optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi bisa tembus 7 persen. Kuncinya kata Jokowi ada tiga hal, yakni iklim investasi, regulasi, dan peningkatan ekspor berbasis industri.

“Ke depan, saya meyakini bahwa ekonomi kita bisa tumbuh di atas 7 persen, dengan catatan iklim investasi beserta regulasinya itu betul-betul terbuka dan memberikan kesempatan untuk investor lokal bergerak menciptakan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya, Minggu (15/6/2014).

Namun 5 tahun berselang janji tinggal janji. Jokowi dan kabinetnya di ekonomi belum bisa melakukan deregulasi besar-besaran.

Ekspor dan investasi Indonesia tidak mengalami perubahan. Di sektor investasi bahkan Jokowi pernah terangan-terangan menegur Kemenko Perekonomian Darmin Nasution karena Indonesia kalah telak dengan Vietnam.

4. Janji Revolusi Mental

Saat Pilpres 2014 Jokowi menyebut bahwa "revolusi mental" adalah visi dan misinya saat ditanya oleh presenter Metro TV, Prisca Niken, dalam dialog langsung di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014) malam.

"Satu yang penting, revolusi mental dari negativisme menjadi positivisme," ujar Jokowi dikutip Kompas.com

Menurut Jokowi, Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman.

Oleh sebab itu, pola pikir rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.

"Akan ada program yang saya buat untuk mencapai target itu. SDM kita punya, sumber daya kita punya. Harus ada desain kebijakan yang besar untuk mencapai ini," lanjut Jokowi.

Sayangnya, selama lima tahun menjabat, masyarakat tidak pernah mendengar program jelas dari revolusi mental itu sendiri.

Bahkan saat Pilpres 2019 Indonesia harus bertubi-tubi alami konflik horizontal karena hoaks dan ujaran kebencian.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved