Artis
Pengakuan Ifan Seventeen Setelah Bencana Tsunami Anyer: Tidak Mau Bertemu Mic, Gitar dan Panggung
Setelah terpukul bahkan hingga terguncang, Ifan Seventeen berencana meninggalkan panggung musik beserta industrinya dan ingin masuk pesantren.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
Kehilangan orang-orang terdekat, termasuk istri, menjadi pukulan berat bagi Riefan Fajarsyah (36) alias Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen kehilangan tiga sahabat sekaligus partner bermusik di Band Seventeen hingga Dylan Sahara, istrinya.
Peristiwa memilukan berupa tsunami di Tanjung Lesung, Anyer, pada 22 Desember 2018 membuat Ifan Seventeen kini harus sendiri.

Ifan Seventeen kemudian memilih 'bersembunyi' dan tidak lagi muncul di industri musik Indonesia.
Frontman Band Seventeen tersebut lalu 'menghilang' untuk menenangkan diri setelah kehilangan banyak orang yang dicintainya.
Setelah terpukul bahkan hingga terguncang, vokalis Band Seventeen tersebut bahkan berencana meninggalkan panggung musik beserta industrinya.
• Lewat Single Masih Harus Disini, Ifan Seventeen Mencoba Kembali ke Industri Musik Indonesia
• Band GIGI, Ari Lasso, Tulus hingga God Bless Menunda Konser Musik Menjelang Pelantikan Presiden
"Aku ingat, waktu itu ngobrol sama manajemen. Aku bilang mau hidup di pondok pesantren saja," kata Ifan Seventeen, Kamis (17/10/2019).
Sesaat setelah ditinggalkan rekan-rekan dekat hingga Dylan Sahara, Ifan Seventeen tidak punya semangat menjalani hidupnya.
"Saat itu mau tinggal di pesantren, dan cukup duit dari endorse produk muslim," ujar Ifan Seventeen tersenyum pahit.

Begitu kondisi psikisnya hancur, Ifan Seventeen bahkan sampai tidak mau bertemu mic, gitar dan panggung.
"Waktu pertama kali ketemu panggung, aku malah sampai pingsan," ujar Ifan Seventeen.
Ifan Seventeen mengingat, ia pingsan ketika hadir di acara Tribute to Seventeen yang digelar 10 hari setelah tsunami Anyer.
• Terjun Pertama ke Industri Musik Medio 1986, Perjalanan Bermusik Yovie Widianto Kini Akan Difilmkan
• Raisa Kagum Batik yang Biasa Dipakai Menghadiri Acara Resmi, Sekarang Bisa Untuk Nonton Konser Musik
"Aku sempat jalan ke belakang panggung, eh terus pingsan," ujar Ifan Seventeen mengenang.
Waktu 10 bulan, sejak akhir Desember 2018 hingga Oktober 2019, adalah waktu cepat bagi Ifan untuk mencoba berdiri sendiri tanpa rekan-rekannya di band, juga istrinya.
"Setelah musibah itu, ini pertama kalinya aku bisa berdiri sebagai musisi dan penyanyi," kata Ifan Seventeen.

Saat itu Ifan ditemani David Kurnia Albert Dorfel (38), keyboardis Band Noah dan pemain violin gaek Hendri Lamiri mengenalkan single baru berjudul Masih Harus Disini.
Single tersebut diciptakan David Kurnia Albert Dorfel untuk dinyanyikan Ifan Seventeen.
Setelah peristiwa memilukan yang merenggut banyak korban jiwa, termasuk para personel dan kru Band Seventeen, serta Dylan Sahara, Ifan Seventeen banyak menghabiskan waktu untuk recovery.
"Kejadian itu bukan cuma meruntuhkanku secara fisik tapi juga mental," ucap Ifan Seventeen.
Kekuatan Berkarya
Ketika kembali naik panggung untuk pertama kalinya setelah vakum 10 bulan terakhir ini, Ifan Seventeen justru merasa ketakutan.
"Panggung telah menghilangkan saudara-saudaraku," ucap Ifan Seventeen lirih.
Saat ada di panggung pertama kali itu, Ifan Seventeen sampai berniat kabur.

"Sebegitu menakutkannya. Bukan nggak move on tapi memang butuh proses," ujar Ifan Seventeen yang beberapa kali sampai bertemu psikiater hingga kyai di pondok pesantren untuk menyembuhkan 'lukanya'.
"Sekali lagi, ini tidak mudah," ucapnya.
Selama proses 'menyembuhkan diri' dari rasa kehilangan hingga trauma mendalam itu sengaja ditutupi Ifan Seventeen.
• Bernyanyi Bersama Raisa Diiringi Musik Yovie Widianto, Bunga Citra Lestari: Mereka Membanggakan!
• Meski Sering Bermain Film, Ariyo Wahab Tetap Mengutamakan Musik Sebagai Karir Utama
"Ini semua memang sangat susah secara mental untuk bangkit. Tidak mudah," ucap Ifan Seventeen, satu-satunya personel Band Seventeen yang selamat dari musibah tsunami itu.
Meski tidak mudah melanjutkan hidup dan membutuhkan recovery yang tidak gampang pula, Ifan Seventeen mendapatkan banyak dukungan dari keluarga hingga manajemen dan sahabat musisi.
Dukungan itu menghadirkan kekuatan baru bagi Ifan Seventeen hingga akhirnya berani kembali bernyanyi dan meramaikan industri musik negeri ini.

"Aku punya mental kuat untuk berkarya lagi," ucap Ifan.
Apa yang sekarang dilakukannya, yakni memberanikan diri kembali bernyanyi seperti dulu, dilakukan Ifan demi Band Seventeen dan keluarga yang ditinggalkan.
"Kembali bernyanyi ini sekaligus amal untuk saudara-saudaraku dan Dylan Sahara," katanya.
• Berkarya dalam 2 Film, Danilla Riyadi Putuskan Fokus Kembali Bermusik
• Konser Tulus dan Jakarta Rock Space Ditunda, Ari Lasso Kecewa Konser Perjalanan Panjang Dibatalkan
Bagi Ifan Seventeen, sekarang adalah waktunya untuk bangkit dan mencoba kembali ke jalur semula.
Apa yang kini dilakukannya akan menjadi kebaikan untuk ahli waris para personel band yang tiada.
"Setiap anak dan ahli waris pasti sudah punya rezeki dari Allah. Apa yang aku lakukan ini insya Allah dapat amal. Aku nggak bisa kasih apa-apa sama anak-anak kecuali amal," ujar Ifan Seventeen.