Pimpinan BPK

Lima Pimpinan BPK 2019-2024 Resmi Dilantik, Pius Lustrilanang Termiskin, Harry Azhar Azis Terkaya

Dari kelima nama anggota BPK periode 2019-2024, hanya satu nama yang rekam jejak kariernya berasal dari internal BPK, yaitu Hendra Susanto.

KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari
Wapres Jusuf Kalla saat memberi ucapan selamat kepada anggota BPK yang baru dilantik di Gedung MA, Kamis (17/10/2019). 

Lima anggota Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK) periode 2019-2024 telah dilantik.

Pelantikan mereka dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung ( MA) Muhammad Hatta Ali di Gedung MA, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019) pagi.

Komposisi kelima orang tersebut menarik disimak karena rupanya hanya seorang yang berasal dari internal BPK sendiri. Sisanya? Dari partai politik.

PROFIL Singkat 5 Anggota BPK Terpilih, dari Aktivis Korban Penculikan Sampai Terlibat Panama Papers

Tidak Percaya BPK, Mahfud MD Ceritakan Pengalaman Jadi Ketua MK

Profesor Jebolan UI Ini Tawarkan Strategi Transformasi untuk BPK

Pius Lustrilanang misalnya. Ia mengawali karier politiknya dari jalur aktivis. Tepatnya pada era Orde Baru.

Kerap melontarkan kritik pedas kepada penguasa, Pius pernah menjadi korban penculikan pada tahun 1998.

Beberapa tahun kemudian, Pius sempat singgah di PDI Perjuangan. Namun dipecat sebagai kader banteng lantaran dinilai membangkang AD/ART.

Menjelang Aksi Unjuk Rasa Pihak Transjakarta Alihkan Rute Transjakarta

Tiga tahun kemudian, Pius pun merapat ke Partai Gerindra. Ia sempat mencicipi beberapa jabatan. Antara lain Wakil Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR dari Fraksi Gerindra dan Ketua Bidang Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Partai.

Sebagai anggota baru BPK, Pius mendapatkan suara terbanyak, yakni 43 suara.

Achsanul Qosasi juga demikian. Tahun 2004, ia adalah salah satu Ketua DPP Partai Demokrat.

VIDEO : Selamat Ulang Tahun Pak Prabowo Subianto

Setelah terpilih sebagai anggota BPK periode 2014-2019, ia pamit undur diri dari partai kepada sang ketua umum, Susilo Bambang Yudhoyono.

Anggota BPK lain yang juga berlatar belakang partai politik, yakni Daniel Lumban Tobing.

Ia merupakan mantan calon legislatif dari PDI Perjuangan pada Pileg 2019.

Ada pula Harry Azhar Azis yang juga mantan wakil rakyat dari Partai Golkar.

Pelatih Senior Ottmar Hitzfeld Yakin Bastian Schweinsteiger Calon Pelatih Hebat

Bahkan Harry sudah bergabung ke partai berlambang beringin itu sejak tahun 2001.

Dari kelima nama anggota BPK periode 2019-2024, hanya satu nama yang rekam jejak kariernya berasal dari internal BPK, yaitu Hendra Susanto.

Jabatan terakhir Hendra di BPK adalah Kepala Auditorat I.B di Auditorat Utama Keuangan Negara I BPK.

Ia diketahui juga pernah menjabat sebagai Pemeriksa Madya pada Sub Auditoriat I.B.1, Auditorat Utama Keuangan Negara I BPK.

MILIARDER Baru di Indonesia, Saham Melonjak Hingga Punya Aset Rp 50,81 Triliun, Ini Sosok Nico Po

Hendra pernah ikut dalam seleksi anggota BPK periode 2014-2019. Namun, lajunya terhenti pada tahap fit and proper test dan dinyatakan tidak lolos.

Catatan menarik lainnya, Daniel Tobing dan Hendra sama-sama meraih suara kedua terbanyak sebagai anggota baru BPK, yakni 41 suara.

Sementara, Achsanul meraih 31 suara dan Harry Azhar memperoleh 29 suara.

VIDEO : Jalan Gatot Subroto Mengarah ke Gedung DPR Ditutup

Daftar Kekayaan 5 Pimpinan BPK

Pius Lustrilanang

Saat ini, Pius menempati jabatan sebagai Ketua Bidang Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Partai.

Tercatat, harta kekayaan dari politisi Partai Gerindra tersebut sebesar Rp 5.112.416.273, seusai dengan data LHKPN terbaru periode 2018.

Mayoritas harta kekayaannya berupa kas dan setara kas yang bernilai Rp 2.027.929.754.

Daniel Tobing

Nama Daniel Tobing merupakan satu dari lima pimpinan BPK periode 2019-2024 yang dilantik DPR. Anggota Komisi VI DPR ini memiliki harta kekayaan sebesar Rp 9.502.184.602 sesuai dengan data LHKPN pada tahun 2009.

Mayoritas harta kekayaannya berupa harta tidak bergerak (tanah dan bangunan) dengan jumlah Rp 8.114.990.000.

Sejak tahun itu, data kekayaannya tidak tercatat di situs e-lhkpn.

Hendra Susanto

Hendra Susanto mendapat suara yang sama dengan Daniel Tobing dengan 41 suara.

Kepala Auditorat BPK tersebut memiliki kekayaan sebesar Rp 5.261.722.437 sesuai dengan data LHKPN terbaru 2018.

Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 3.057.210.000.

Achsanul Qosasi

Ahcsanul Qosasi bukan nama asing di BPK. Ia merupakan Anggota III BPK RI saat ini. Ia memperoleh suara sebanyak 31 suara dalam pemungutan suara oleh Komisi IX DPR.

Ahcsanul memiliki harta kekayaan sebesar Rp 15.661.347.071 sesuai laporan LHKPN terbaru periode 2018.

Mayoritas hartanya berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 11.536.536.000.

Harry Azhar Aziz

Seperti halnya, Achsanul Qosasi, Haris Azhar Azis merupakan nama lama di BPK.

Sebelumnya ia menjabat sebagai Anggota VI BPK RI.

Harta kekayaannya menjadi yang terbesar di antara kelima pimpinan lainnya.

Ia memiliki harta sebesar Rp 22.569.741.539 sesuai dengan laporan LHKPN periode 2018.

Mayoritas hartanya berupa kas dan setara kas dengan nilai Rp 12.217.475.445.  Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPK Rasa Partai Politik...",  Penulis : Fabian Januarius Kuwado. Juga dengan judul "Disahkan DPR, Berikut Daftar Harta Kekayaan 5 Pimpinan Baru BPK", Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved