Aksi Terorisme

Tak Cuma Berisi Paku, Baut, dan Gotri, Teroris Masa Kini Lengkapi Bom Rakitan dengan Racun

MABES Polri mengungkap temuan mengejutkan setelah meringkus puluhan terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), pasca-penusukan Wiranto.

Warta Kota/Muhammad Azzam
Tim Densus 88 Mabes Polri melalukan penggeledahan di rumah kontrakan terduga teroris NAS (45) di Kampung Rawa Kalong, RT 02 RW 04, Nomor 88, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada Minggu (13/10/2019). 

MABES Polri mengungkap temuan mengejutkan setelah meringkus puluhan terduga teroris kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), pasca-penusukan Menkopolhukam Wiranto.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, bom yang disiapkan oleh kelompok teroris tersebut biasanya berisi paku, baut, dan gotri.

Namun, kini terdapat bahan kimia yang turut dicampurkan.

Rampok Satroni Rumah Janda, Uang Rp 50 Juta Digondol, Korban Diikat dan Dibekap Sampai Pingsan

"Bom-bom yang sudah dipersiapkan memiliki daya ledak yang cukup tinggi (high explosive)."

"Bom ini berbeda dengan yang biasanya dirakit oleh kelompok JAD maupun teroris yang lainnya," ujar Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2019).

Ia menerangkan, kelompok Abu Zee yang ditangkap di Bekasi dan Jakarta Utara, serta kelompok Abu Hamzah di Bogor, memiliki bom yang mengandung triacetone triperoxide (TATP).

Kejanggalan Tewasnya Akbar Alamsyah, Surat Penetapan Tersangka Keluar tapi Ditarik Lagi oleh Polisi

Namun, temuan Densus 88 Antiteror, bom kelompok JAD Cirebon ini mengandung sejumlah bahan kimia.

Seperti, asam nitrat (HNO3), urea (CON₂H₄), methanol (CH₃OH), RDX (O₂NNCH₂)₃, hingga hexamethylene triperoxide diamine (HMTD).

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, juga terdapat kandungan bahan semacam racun bernama Abrin.

Mahasiswa Korban Unjuk Rasa Ricuh Tolak Tawaran Kerja dari Anies Baswedan, Ini Alasannya

Hingga kini, jenderal bintang satu itu mengatakan, pihaknya melalui Laboratorium Forensik Polri, masih terus mendalami dari mana kelompok teroris tersebut mendapatkan racun Abrin itu.

"High explosive semua. Kemudian ditambah juga bahan-bahan semacam racun."

"Racun dari hasil uji forensik bernama Abrin. Karakteristik berbahaya, dengan 0,7 mikrogram, racun dapat membunuh 100 orang," ungkapnya.

26 Terduga Teroris Diamankan

Densus 88 Antiteror kembali mengamankan 4 terduga teroris di dua lokasi berbeda, yakni Cirebon dan Bandung.

Sehingga, jumlah total terduga teroris yang diamankan menjadi 26 orang.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, dua terduga teroris berinisial S dan LT diamankan di Cirebon.

Baru Delapan Bulan Menjabat, Bupati Indramayu Supendi Dicokok KPK

"Setelah melakukan penangkapan tiga orang atas nama RF, BA, dan YF (sebelumnya)."

"Kemudian yang hari ini ditangkap oleh Densus 88 Antiteror atas nama S dan LT," terang Dedi Prasetyo.

Dedi Prasetyo tak menjelaskan secara rinci peran S, namun LT disebutnya disiapkan sebagai suicide bomber.

UU Hasil Revisi Otomatis Berlaku Mulai 17 Oktober 2019, KPK Masih Berharap Perppu, Pengamat Pesimis

Sasaran LT adalah Mako Polri dan tempat ibadah yang berada di Cirebon.

Dari kedua terduga teroris itu, sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan antara lain sepeda motor, handphone, beberapa kartu ATM, senjata tajam, serta sejumlah buku kimia hingga buku terorisme.

Di Bandung, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, polisi menciduk dua terduga teroris berinisial DP dan MNA.

Bakal Masuk Pemerintahan, Cak Imin Sebut Partai Gerindra Makmum Masbuk

Barang bukti yang disita berupa beberapa pucuk air soft gun, kaus, pisau lipat, serta satu botol berisi cairan yang masih didalami.

"Kalau di JAD Cirebon dia (terduga teroris) menggunakan suicide bomber."

"Kalau JAD Bandung dia menggunakan serangan beberapa senjata tadi, ada angin, air soft gun, ada pisau, dan beberapa senjata tajam," terangnya.

Dua Mahasiswa Mengaku Dianiaya Oknum Polisi di Sekitar DPR, Lapor ke Propam Tanpa Bukti Visum

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap 22 terduga teroris, sejak insiden penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto pada Kamis (10/10/2019) hingga Senin (14/10/2019).

"Sampai hari ini total sudah ada 22 tersangka kasus tindak pidana terorisme yang berhasil dilakukan preventive strike" ucap Dedi Prasetyo, Senin (14/10/2019).

Dedi Prasetyo menerangkan, ke-22 tersangka itu diamankan dari berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Banten, Bali, Sulawesi Utara, Jambi, Jakarta, Lampung, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat.

Polisi Ungkap Ciri Khas Aksi Teror Kelompok JAD, Kasih Kabar di Media Sosial Sebelum Lakukan Amaliah

Sebagian dari jumlah itu, sebut Dedi Prasetyo, berafiliasi dengan Jamaah Ansarut Daulah (JAD) dan bersumpah setia terhadap ISIS.

Namun, untuk tersangka di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, berafiliasi kepada kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Sementara untuk tersangka di Sulawesi Tengah berinisial A, dan S alias Jack Sparrow di Sulawesi Utara, mereka mendukung organisasi terlarang, kelompok Mujahidin Indonesia Timur," paparnya.

Setelah TNI AU, Kementerian Pertahanan Beli 10 Pikap Esemka, Sanggup Melaju di Jalan Tak Beraspal

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menuturkan, pihaknya melalui Densus 88 Antiteror tak akan berhenti menangkap terduga teroris.

Pihaknya, kata dia, akan terus mengembangkan kasus ini.

Terutama, untuk memitigasi aksi teror jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober mendatang.

Dilempar Batu Saat Bertanya, Kakek Tikam Pemuda Hingga Tewas di Bekasi

"Kami tidak akan berhenti dan akan kembangkan terus kasus ini," cetusnya.

Berikut ini inisial 26 tersangka teroris yang diciduk aparat Densus 88 Antiteror dalam kurun waktu 10-15 Oktober 2019:

- Banten: Abu Rara, FA, RA, dan WB alias Budi

- Bali: AT dan ZA

- Sulawesi UTARA: S alias Jack Sparrow

- Jambi: R alias Putera alias Pedagang Berdebu

- Jakarta: TH

- Lampung: NAS, APS, PH, P alias Yudhistira, MRM alias Rizki, UE

- Sulawesi Tengah: A

- Jawa Barat: RF, YF, WA, N, JJ, AAS, S, LT, DP, MNA. (Vincentius Jyestha)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved