Unjuk Rasa Mahasiswa

Mahasiswa Bakal Turun ke Jalan Lagi, Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas di Sekitar Gedung DPR/MPR

MAHASISWA bakal kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR.

Penulis: Mohamad Yusuf |
ISTIMEWA
Polisi menutup jalan menuju Gedung DPR, terkait rencana aksi unjuk rasa mahasiswa, Senin (14/10/2019). 

MAHASISWA bakal kembali turun ke jalan untuk menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2019).

Mereka menuntut beberapa hal, yakni menolak revisi UU KPK, RUU PKS, dan RUU KUHP.

Untuk mengantisipasi aksi tersebut, pihak Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Metro Jaya melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan itu.

Bagai Bumi dan Langit dengan Stasiun MRT, Terminal Lebak Bulus Kini Jadi Bedeng

"Pengamanan saat ini sudah dipasang di depan pintu utama MPR/DPR dengan menggunakan security barrier di sisi kiri dan kanan," kata AKBP Mohamad Nasir, Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas PMJ, ketika dikonfirmasi Wartakotalive, Selasa (24/9/2019).

Untuk pengamanan lalu lintas di kawasan tersebut, pihaknya menurunkan 315 personel Satlantas

Penutupan disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pengamanan, seperti menggunakan Moveable Concrete Barrier (MCB), water barrier, dan security barier, atau kawat berduri.

Kronologi Polisi Temukan Akbar Alamsyah Saat Demonstrasi Rusuh, Jadi Tersangka Saat Koma

"Pengamanan ini untuk kamseltibcar lantas, pengamanan massa unras, dan pengguna jalan lain," jelas Nasir.

Berikut ini rekayasa lalu lintas di sekitar DPR/MPR:

- Jalan Gatot Subroto mengarah ke Slipi ditutup di bawah flyover Ladokgi, diarahkan ke Jalan Gerbang Pemuda.

Adian Napitupulu Jelaskan Beda Kondisi Kini dan Orde Baru, Lalu Tantang Mahasiswa Lakukan Ini

- Jalan Gerbang Pemuda arah ke kiri ke Jalan Gatot Subroto ditutup, diputarbalikkan ke Gerbang Pemuda, di kolong Ladokgi, atau lurus ke Jalan Gatot Subroto Arah Timur atau ke Benhil.

- Jalan Gerbang Pemuda arah Asia Afrika dibelokkan ke kiri ke Jalan Asia Afrika, lalu ke Jalan Senayan dan Jalan Pakubuwono.

Jalan Asia Afrika ke barat bisa lurus ke Jalan Tentara Pelajar atau ke arah Jalan Gerbang Pemuda, putar balik di bawah Ladokgi.

Terduga Teroris yang Diringkus di Cengkareng Sering Bertengkar Soal Uang dengan Ayahnya

- Jalan Tentara Pelajar dari arah Manggala Wanabakti di TL Palmerah diluruskan ke Permata Hijau dan Kebayoran Lama, dan belok kiri ditutup.

- Jalan Tentara Pelajar pojok Manggala Wanabakti ditutup ke Jalan Gatot Subroto, untuk mencegah lawan arus dan putar balik kendaraan.

Sebelumnya, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo meminta mahasiswa dan organisasi pergerakan lainnya, cooling down saat pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2019.

Arteria Dahlan Nyamar Bareng Intel Saat Demonstrasi di Depan DPR, Mengaku Takut Dipukuli Mahasiswa

Menurut pria yang akrab disapa Bamsoet ini, ajakan itu merupakan bentuk kepentingan negara yang lebih besar, yakni pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Hal itu disampikan Bamsoet saat sesi wawancara khusus dengan Tribun di Ruang Delegasi, Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2019).

 PA 212 Salahkan Ninoy Karundeng karena Berada di Pejompongan yang Diklaim Kawasan Oposisi

"Saya mau menyampaikan pesan kepada adik-adik mahasiswa dan kawan-kawan yang menggerakkan atau yang mendorong gerakan itu."

"Mari kita cooling down. Ada kepentingan bangsa yang besar (pelantikan Presiden dan Wakil Presiden)," imbau Bamsoet.

Meski demikian, politikus Partai Golkar ini menegaskan tidak melarang mahasiswa atau organisasi lainnya untuk berunjuk rasa.

 Anti Mainstream, Perusahaan Ojol Anyar Ini Berikan Asuransi Bunuh Diri untuk Mitra Pengemudinya

Namun, Bamsoet meminta untuk tanggal 20 Oktober tidak ada aksi unjuk rasa.

Unjuk rasa, lanjut Bamsoet, bisa dilakukan selepas tanggal 20 Oktober.

"Kita jaga kekhidmatan prosesi pelantikan presiden tanggal 20 Oktober."

 Berubah Lagi, Pimpinan MPR Kini Sepakati Pelantikan Jokowi-Maruf Amin Pukul 2 Siang

"Kalau mau demo kan masih ada tgl 21, 22, dan 23."

"Tapi tolong tanggal 20 ini akan berdampak pada ekonomi," tuturnya.

Eks Ketua DPR ini menjelaskan, jika ada unjuk rasa di hari pelantikan, bisa muncul ketidakpercayaan asing terhadap Bangsa Indonesia, terutama di bidang ekonomi.

 Empat Pemotor Tewas di Jalur Tengkorak Narogong Bekasi, Wali Kota Nilai Perlu Ada Selamatan

Terlebih, sejumlah tamu negara sahabat hadir langsung dalam pelantikan Jokowi-Maruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.

"Kita akan dinilai bagus soal itu, kemudian menilai negara aman buat investasi, tentu kalau besok pelantikan Presiden berjalan dengan smooth, lancar, tertib, damai, aman."

"Tapi sebaliknya kalau besok ada sedikit saja, katakanlah unjuk rasa, nanti akan membawa pesan yang jelek bagi dunia internasional," papar Bamsoet.

 Dijanjikan Beasiswa Kuliah Sambil Bekerja di Taiwan, 40 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang

"Kalau kepercayaan asing berkurang dan dampaknya ke ekonomi. Kalau kita ekonomi terganggu ujung-ujungnya yang sengsara rakyat, bukan orang lain," tambahnya.

Bamsoet menyebut pelantikan Presiden merupakan suatu kewibawaan negara di mata internasional.

"Ini menyangkut juga kewibawaan kita sebagai negara. Ini bukan hanya soal pelantikan Presiden, tapi ini soal bangsa ke depan," ucapnya. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved