Dijanjikan Beasiswa Kuliah Sambil Bekerja di Taiwan, 40 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang

APARAT Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus baru.

TRIBUNNEWS/GITA IRAWAN
Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Kombes Agus Nugroho (dasi merah) bersama perwakilan sejumlah Kementerian dan Lembaga terkait, saat konferensi pers di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019). 

APARAT Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri mengungkap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus baru.

Modusnya, para tersangka menjanjikan beasiswa kuliah sambil bekerja di Taiwan.

Hingga kini tercatat sudah ada sekira 40 WNI yang menjadi korban dalam kasus tersebut.

‎Susi Pudjiastuti Berdoa Jokowi Tak Revisi Perpres 44/2016 demi Alasan Ini

Para korban rata-rata berasal dari wilayah Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Dua tersangka yang sudah diamankan adalah Mujiono dan Lukas.

Mereka menawarkan calon korban untuk kuliah dengan diberi beasiswa sambil bekerja.

Susi Pudjiastuti Pamit Saat Konferensi Pers Terakhir, 556 Kapal Pencuri Ikan Sudah Ia Tenggelamkan

Sebelum diberangkatkan ke Taiwan, para korban dimintai uang administrasi sebesar Rp 35 juta.

Namun, bagi orang tua korban yang tidak mampu, maka para tersangka akan menalangi biaya tersebut.

Syaratnya, sesudah para korban berkuliah sambil bekerja di Taiwan, sebagian penghasilannya akan digunakan untuk melunasi jumlah uang administrasi tersebut.

Anggota DPD yang Belum Punya Rumah di Jakarta Bakal Diinapkan di Hotel Saat Pelantikan Presiden

Sejumlah korban ada yang membayar lunas uang administrasi sebesar Rp 35 juta tersebut.

Namun, kebanyakan mereka memilih ditalangi oleh para tersangka.

Para korban atau calon korban direkrut untuk ditampung lebih dahulu selama beberapa waktu di Jakarta.

Tak Cuma Siap Sodorkan AHY Jika Diminta Jokowi, Demokrat Juga Susun 14 Program Prioritas Pemerintah

Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri Kombes Agus Nugroho menjelaskan, selama di penampungan, ada semacam kamuflase dari tersangka.

Mereka menghadirkan perwakilan dari Taiwan yang mewawancarai para calon korban, untuk meyakinkan para calon korban maupun keluarga korban.

Hal itu disampaikan saat konferensi pers di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).

Landmark Kota Bekasi Penuh Coretan, Pelakunya Diduga Orang yang Suka Nongkrong Malam Hari

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved