PA 212 Salahkan Ninoy Karundeng karena Berada di Pejompongan yang Diklaim Kawasan Oposisi
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, kronologi yang disampaikan kepolisian tak sesuai kronologi versi PA 212.
Penulis: Rangga Baskoro |
PERSAUDARAAN Alumni (PA) 212 merasa keberatan dengan penggunaan kata 'penculikan', atas kasus dugaan penganiayaan yang menimpa pegiat media sosial dan relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, kronologi yang disampaikan kepolisian tak sesuai kronologi versi PA 212.
"Kalau merasa diculik kemudian dipersekusi, karena pulangnya diantar, cium tangan, kemudian dikasih makan, bisa tiduran, justru yang aneh itu bagi kami," tuturnya, di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (9/10/2019).
• KISAH Relawan Jokowi Diculik dan Dianiaya karena Memotret Saat Kerusuhan: Kepala Saya Mau Dibelah!
Slamet Maarif pun mempertanyakan alasan Ninoy yang saat itu berada di kawasan Pejompongan, yang notabene, menurutnya merupakan kawasan mayoritas pendukung oposisi.
Maarif menyatakan, tak seharusnya Ninoy berada di dekat Masjid Al-Falaah, karena ia merupakan relawan Presiden Joko Widodo.
"Di situ (Masjid Al-Falaah) sudah jelas tempat berlindung, tempat berlarinya, tempat berkumpulnya kawan-kawan mahasiswa dan pelajar yang sedang berbeda pandangan," tuturnya.
• Penganiaya Ninoy Karundeng Melaporkan Perbuatan Kriminal Mereka ke Sekjen FPI Munarman
Hal itu lah yang memancing kemarahan massa.
Sehingga, Ninoy menjadi bulan-bulanan warga yang kalap ketika aparat berusaha membubarkan demo.
Menurutnya, Bernard dan DKM Masjid Al-Falaah yang ikut jadi tersangka, justru telah menyelamatkan Ninoy dari amukan massa.
• Munarman Bantah Dapat Laporan dari Penganiaya Ninoy Karundeng, tapi Akui Minta Rekaman CCTV Masjid
"Ninoy sama-sama kita ketahui salah satu diduga buzzer dari tim sebelah kan?"
"Jadi aneh, jadi jangan cuma ngomongin asap tetapi apinya lupa," ucapnya.
Kronologi Versi PA 212
PA 212 merespons penetapan tersangka Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabbar, atas dugaan penganiayaan terhadap pegiat media sosial dan relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif menceritakan kronologi versi pihaknya saat peristiwa itu terjadi.
Kala itu, Bernard disebutkan berada di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
• Sekjen PA 212 Jadi Tersangka ke-12 Kasus Penganiayaan dan Penculikan Relawan Jokowi Ninoy Karundeng