Pegiat Lingkungan Selesaikan Lari 200 Km Jakarta-Bandung Untuk Kampanye #RunForNoPlasticPollution

Pegiat Lingkungan Ini Lari 200 Km Jakarta-Bandung Untuk Kampanye #RunForNoPlasticPollution. Simak selengkapnya dalam berita ini,

istimewa
Pegiat lingkungan lari 200 km Jakarta-Bandung untuk kampanyekan #RunForNoPlastic. 

Usai divonis tidak fit tahun 2005, Adi mengubah pola hidupnya. Ia mulai menerapkan berjalan kaki ke kantor. Sopirnya ia minta naik mobil dari rumah. Saat ia tak kuat lagi, sopir ditelepon untuk menjemputnya.

Jimin BTS Ulang Tahun, 17 Hastag Kuasai Trending Topic Twitter

Dari berjalan kaki ia mulai mencoba berlari, sampai masalah baru muncul. Bobot tubuhnya membuat kakinya bermasalah. Dokter menyarankan ia berganti olahraga bersepeda.

Sejak itu ia lebih sering bersepeda sampai bobot tubuhnya perlahan menyusut mendekati bobot normal.

Adi merasakan tubuhnya semakin bugar dengan bersepeda. Ia mulai kecanduan berolahraga, sampai akhirnya memilih sepeda sebagai alat transportasi utama ke kantor. Mobil menjadi tidak penting lagi baginya.

Setidaknya sejak tahun 2012 Adi mulai rutin bersepeda untuk kegiatan sehari-hari.

Ia juga aktif mengikuti berbagai komunitas sepeda, bersepeda jarak jauh “Gowes Mudik” dan mengikuti berbagai kegiatan bike camping.

Menurut Adi, masalah kemacetan dan polusi udara di Jakarta tak bisa selesai hanya dengan kebijakan pemerintah serta fasilitas yang dibangun.

Sebab penyebabnya utamanya adalah pola berpikir keliru yang terjadi bertahun-tahun membuat orang sulit mengubah gaya hidupnya.

Sungguh BEJAT! Pria Ini Perkosa Putri Kandung Selama 20 Tahun hingga Lahirkan 6 Anak

Banyak orang terlanjur tenggelam bertahun-tahun dalam pola pikir yang salah tentang kegunaan kendaraan bermotor pribadi.

Hal itu juga efek dari kebijakan pemerintah 5 dekade terakhir. Sama sekali tidak berpihak pada pengembangan sarana angkutan publik, pejalan kaki, dan pesepeda.

Menurut Adi, masyarakat harus mengubah pola pikirnya. Mereka harus belajar membatasi penggunaan mobil maupun motor pribadi. 

Makanya, kata Adi, Ia memilih bersepeda atau berlari ke kantor setiap hari sebagai sarana penularan. 

Dia berharap apa yang dilakukannya setiap hari dilihat oleh mereka yang masih terlalu nyaman dengan mobil atau motor pribadinya. 

Adi berharap perlahan orang-orang tersebut akan tertular dengan gaya hidupnya bersepeda atau berlari ke  kantor setiap harinya. (cc)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved