Kabar Arttis

Lewat Band Wolftank, Ariyo Wahab dan Tyo Nugros Kampanye Pelestarian Lingkungan

Lewat Band Wolftank, lAriyo Wahab dan Tyo Nugros Kampanye Pelestarian Lingkungan di Ajang I Like Monday

KOMPAS.com/ANDIKA ADITIA
Personel Band Wolftank Kin The Fly, Noey Java Jive, Tyo Nugros, dan Ariyo Wahab The Dance Company di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). 

Berdasarkan keterangan tertulis dari YKAN, kolaborasi mereka terjalin sebagai respons terhadap buruknya kualitas udara Jakarta, yang diinisiasi oleh Associate Director of Philantrophy YKAN Dee Adnan dan didukung oleh salah satu Dewan Penasihat YKAN, Tony Wenas.

Berdasarkan data dari Airvisual.com pada Senin (7/10/2019), Jakarta kembali bertengger di peringkat keempat sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Melansir riset dari The Nature Conservancy yang dilakukan pada 2016, salah satu solusi untuk menciptakan kota yang sehat adalah dengan memanfaatkan infrastruktur alami.

Dalam hal ini, hutan mangrove menjadi salah satu infrastruktur alami dengan kemampuannya menyerap karbon hingga 1.000 ton per hektar.

“Saat ini kita tengah menghadapi tantangan krisis iklim terbesar dalam sejarah peradaban manusia. Laju pemanasan global kian cepat akibat pelepasan emisi gas rumah kaca yang terus berlangsung.

Wilayah perkotaan pun menghadapi isu yang hampir seragam seperti kualitas udara yang buruk, pulau panas perkotaan (urban heat island), serta kelangkaan air bersih dan sumber pangan,” ujar Head of Nature & People Partnership YKAN, Sally Kailola.

Sayangnya, meski punya kemampuan menyerap karbon 3-5 kali lebih besar dari hutan tropis, hutan mangrove di Indonesia terus tergerus.

Perubahan areal lahan mangrove untuk kebutuhan budidaya perikanan dan permukiman menjadi penyebab utama luas hutan mangrove terus berkurang.

Hutan Angke Kapuk kini menjadi salah satu ekosistem mangrove yang masih tersisa di ibu kota dengan luas sekitar 195 hektare.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jakarta, berupaya untuk melestarikan dan memanfaatkan potensi mangrove dengan mengajak keterlibatan berbagai pihak.

Salah satunya adalah Yayasan Konservasi Alam Nusantara yang menginisasi dan memprakarsai aliansi kemitraan lewat program Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA).

Aliansi kemitraan ini bertujuan mengembangkan, memperkenalkan, dan mengimplementasikan pengelolaan kawasan pesisir yang terpadu dan berkelanjutan.

Sedangkan ajang “I Like Monday, I Like Nature: Music for Conservation” pun menjadi upaya untuk menyadarkan masyarakat luas akan pentingnya ekosistem mangrove bagi kawasan pesisir maupun perkotaan. Sejatinya, setiap individu dapat melakukan perubahan.

“Alam seringkali menjadi inspirasi dalam berkarya. Kami pun percaya, musik dan kegiatan konservasi dapat berkolaborasi untuk menginspirasi dan mengajak semakin banyak lagi orang terlibat, berkontribusi langsung melestarikan bumi,” ungkap Ariyo Wahab, vokalis WOLFTANK.

Seluruh hasil pengumpulan dana dari kegiatan ini akan diperuntukkan bagi konservasi dan restorasi ekosistem mangrove di Jakarta.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved