Wiranto Diserang

Ini Kelebihan Kunai, Senjata Khas Ninja yang Dipakai Abu Rara Tikam Wiranto

Dedi mengatakan Abu Rara dan istri berharap ditembak mati petugas saat melakukan aksinya sehingga dianggap jihad.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menunjukan foto tersangka dan barang bukti pisau yang digunakan untuk menusuk Menkopolhukam Wiranto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019). Wiranto ditusuk orang tak dikenal saat berkunjung ke daerah Menes, Pandeglang, Banten. 

Lalu langkah terakhir yakni keempat dan kelima kata Dedi merencanakan amaliyah dan melakukan amaliyah.

"Bisa dengan suicide bomber, atau bom lainnya maupun dengan sajam dan lain-lain. Sasaran bisa kelompok atau tempat," kata Dedi.

Baru ditahap ke 4 dan ke 5 ini kata Dedi, dengan bukti permulaan yang ada Densus 88 bisa melakukan penindakan atau preventif strike.

"Di tahap atau langkah ke 4 dan 5 inilah, Polri dengan bukti permulaan yang cukup baru bisa preventif strike. Sebelum ada langkah 4 dan 5, kita masih monitoring karena bukti permulaan kejahatan belum ada bukti cukup. Ini yang kita lakukan pada Abu Rara dan masih kita monitoring setelah Abu Zee ditangkap," kata Dedi.

Sebab kata Dedi, Abu Rara masih dalam tahap kedua dalam monitoring pihaknya.

"Bahkan ia tidak melakukan tahap ke 3 yakni Idad atau pelatihan," kata Dedi.

Menurut Dedi, diketahui bahwa Abu Rara stres dan tertekan saat mengetahui bahwa Abu Zee, Amir JAD Bekasi dan kelompoknya ditangkap Densus 88, dari Bekasi dan Jakarta Utara, September 2019 lalu.

"Abu Rara merasa strees dan tertekan setelah mendengar ketuanya dia dalam hubungan kelompok aktif yakni Abu Zee tertangkap. Ia berpikir kalau Abu Zee ditangkap, maka ia khawatir bisa ditangkap juga. Makanya dia komunikasi dengan istrinya untuk melakukan amaliyah dan tinggal menunggu waktu," kata Dedi di Mabes Polri, Jumat (11/10/2019).

Akhirnya Amaliyah itu kata Dedi diputuskan dilakukan, Kamis (10/11/2019) saat mengetahui ada orang penting datang ke Menes, dimana Abu Rara dan istri tinggal.

"Sekali lagi dari pemeriksaan penyidik saat Abu Zee tertangkap, Abu Rara stress. Fia beranggapan akan ditangkap dan ditembak. Maka dia mencari momentum itu. Dia lari-lari ketika dapat info kapal mau mendarat dan masyarakat berkumpul. Sebab menurutnya itu pasti ada pejabat publik pemerintah yang turun. Maka dia spontan untuk menyerang dengan senjata tajam," kata Dedi.

Menurut Dedi, Abu Rara dan Abu Zee, hanya sekali komunikasi lewat media sosial, sebelum Abu Rara pergi dan tinggal di Menes.

Sebelumnya kata Dedi Abu Rara dan istrinya Fitri Adriana juga dinikahkan oleh Abu Zee.

Keputusan Amaliyah dengan menyerang Wiranto, kata Dedi, setelah Abu Rara, mengetahui ada kedatangan orang penting ke Menes.

Menurut Dedi, dipastikan Abu Rara tidak mengetahui sosok sasarannya secara detail dan jelas.

Abu Rara bersama istrinya Fitri Andriana memutuskan melakukan penusukan tanpa rencana dan terjadi spontan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved