Histori

Larangan Soekarno Bagi Penyuka The Beatles dari Model Rambut Sampai Razia Celana

Bung Karno dan Imelda Marcos memang dikenal anti The Beatles, walau dengan alasan yang berbeda.

kolase foto (net/pinterest)
Presiden Soekarno dan Imelda Marco sangat membenci The Beatles 

Tukang cukur dilarang melayani pelanggan ingin memotong rambut ala The Beatles.

Razia rambut gondrong dilakukan dimana mana. Bung Karno menyinggung dalam pidatonya tahun 1964 ia memerintahkan polisi untuk membawa anak-anak muda berambut model Beatles ke tukang cukur.

The Beatles membuat anak muda jaman itu tidak saja suka musiknya tapi juga gaya pakaian hingga rambut
The Beatles membuat anak muda jaman itu tidak saja suka musiknya tapi juga gaya pakaian hingga rambut (Kolase foto (nm/pinterest))

Itu pidato resmi namun di luar pidato, Bung Karno tegas perintahkan agar siapapun yang berambut gondrong dibikin plontos.

Kenyataannya polisi memang tidak perlu bawa pasukan gondrong ke tukang cukur karena polisi sendirilah yang jadi tukang cukurnya.

Inilah razia yang paling konyol dalam sejarah Indonesia orang yang terkena razia terpaksa manut saja model kepalanya dibikin kayak kelapa langsung di tengah jalan dan jadi tontonan orang-orang.

Polisi disuruh jadi hair stylist dadakan hasil tentu saja kepala anak muda itu jadi pitak tidak karuan dan orang yang menonton tertawa-tawa.

Selain itu belum cukup ternyata razia musik dan rambutnya, masih pula diikuti razia lain yaitu razia celana jengki dan ketat ala The Beatles.

Untuk menentukan beberapa beberapa ketatnya celana, polisi tidak perlu pusing-pusing, cukup pakai botol bir.

 Putri Soekarno Kenang Jadi Orang Buangan di Negeri Prancis Sejak Usia Dua Tahun

Jika botol itu tak bisa lagi masuk ke ujung celana di pergelangan kaki ini artinya celana itu terlalu ketat sebagai hukuman karena itu harus digunting sampai paha.

Senjata polisi cukup botol bir dan gunting. Jadi si korban razia tadi sudah kepalanya pitak, celananya dibikin model kolor pul,a wah mau ikut mode malah jadi salah mode.

Sebetulnya yang jadi masalah bukan musik ngak ngik ngoknya, bukan soal gondrong dan celana jengki, bukan soal "Amerika kita setrika Inggris kita linggis" itulah jargon bBung Karno.

Musik ngak ngik ngok dan gaya anak-anak band itu di mata bung Karno disuntikkan oleh imperialisme kapitalis. Buat para imperialis itu hanya merengsek Indonesia dengan segala cara termasuk melalui budaya dan itu yang jadi kutil dan bikin alergi Soekarno.

Kebetulan saja yang terdengar dilarang The Beatles karena waktu itu band ini sedang digandrungi.

Namun sebetulnya produk kapitalis yang juga ikut dilarang adalah musik barat lainnya plus dansa dansinya termasuk musik Elvis Presley. Untung saja model jambul Elvis tidak ikut ikut dilarang.

Larangan musik tadi membuat putra Bung Karno, Guntur Soekarnoputra yang waktu itu masih remaja jadi mangkel juga.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved