Rusuh Papua

Pastikan Stabilitas Keamanan, Panglima TNI, Kapolri, dan Lima Menteri Bakal Kunjungi Wamena

Berdasarkan data yang diperolehnya, saat ini masih ada 3.500 pengungsi yang tersebar di kantor Koramil, Kodim, dan Polsek setempat.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian (kanan), dipangku prajurit TNI usai menggelar apel kesiapan membantu tugas POLRI dalam pengamanan natal, tahun baru, pileg dan pilpres 2019 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018). 

"Yang pertama kita harus coba selesaikan, rampungkan dulu korban-korban mulai dari yang sakit."

"Kemudian yang kemarin meninggal dunia sudah bisa dibantu," ujar Paulus di Rupatama Mabes Polri, Senin (30/9/2019).

"Yang lain adalah yang sekarang sedang mengungsi, baik di wamena maupun di sekitar Jayapura, Sentani."

 Aktivis 98 Sayangkan Sikap Mahasiswa Tolak Temui Jokowi: Kenapa Harus Khawatir?

"Itu yang akan kami tangani dulu bersama dengan Pemda, stakeholder yang ada," imbuhnya.

Ia juga mengatakan akan melanjutkan upaya berikutnya untuk rekonsiliasi serta rehabilitasi di Bumi Cenderawasih.

Mantan Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri tersebut juga akan mencoba membangun sinergitas bersama kembali dengan seluruh pihak terkait.

 PDIP: Mengubah Undang-undang KPK dengan Perppu Sebelum Dijalankan Sikap Kurang Tepat

"Karena kemampuan kita juga terbatas, kemudian situasinya seperti itu."

"Diperlukan perbantuan dari semua pihak, terutama para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan juga terutama pemda, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang ada. Saya pikir itu," bebernya.

3.000 Orang Dievakuasi

Sementara, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, sekitar 3.000 orang sudah dievakuasi dari Wamena.

Menurut dia, 3.000 orang itu dievakuasi dari Wamena menuju Kota Jayapura, menggunakan pesawat Hercules.

"Pasukan TNI telah menyelamatkan beberapa pengungsi dari Wamena. Sampai hari ini hampir 3.000 (orang)."

 Rumus Hidup Fahri Hamzah: Kalau Mau Berpengaruh Harus Kontroversial

"Kami mendorong dari Wamena menuju Jayapura," kata Hadi Tjahjanto, ditemui di Skadron 17 Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).

Dia menjelaskan, pesawat Hercules terus melaksanakan operasi kemanusiaan untuk mengangkut pengungsi dari Wamena menuju Jayapura, sampai Senin ini.

Selain mengangkut pengungsi, kata dia, bantuan logistik dari negara, warga negara, dan pihak perusahaan juga diberikan.

 Pendapatan Driver Cyberjek Sama Sekali Tak Dipotong, 6.200 Orang Sudah Mendaftar

"Termasuk membantu bantuan kebutuhan untuk masyarakat di Wamena kurang lebih 74 ton."

"Kami kirim dari masyarakat dan CSR. KRI dan rumah sakit juga hadir di Jayapura untuk menolong korban terluka ataupun meninggal dunia," paparnya.

Untuk pengamanan di Wamena, dia menambahkan, pasukan pengamanan dari Batalyon 501 dan Kodam XVII/Cenderawasih sudah disiagakan.

 Jokowi Bakal Dianggap Inkonsisten Jika Terbitkan Perppu, Pengamat Nilai Presiden Sedang Cari Solusi

"Pasukan pengamanan di Wamena dari Batlyon 501 eksis di sana," tambahnya.

Satu unit Kapal Rumah Sakit KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) diterjunkan membantu pengungsi dari Wamena.

KRI bernama Dr Soeharso itu ditempatkan di Kota Jayapura, Papua.

 FAHRI Hamzah Ungkap Pernah Ditawari Jokowi Jadi Duta Besar untuk Vatikan, Lalu Dia Usulkan Hal Ini

Hadi Tjahjanto mengatakan, KRI Dr Soeharso yang mengangkut petugas medis diperbantukan untuk menangani korban luka-luka dan meninggal dunia.

"KRI juga hadir di Jayapura untuk menolong korban terluka ataupun meninggal dunia," jelas Panglima.

Dia menjelaskan, KRI Soeharso membawa tenaga medis berkemampuan spesialis patah tulang, luka bakar, dan luka benda tumpul.

 Peserta Aksi Mujahid 212 Bilang Indonesia Bakal Runtuh Jika Rizieq Shihab Tidak Pulang

Setelah dioperasikan, kata dia, KRI Soeharso itu sudah membantu korban.

"Sampai saat ini sudah beberapa kali operasi, termasuk dari korban yang kami bawa dari Wamena dan kami turunkan menuju Jayapura," terangnya. (Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved