Fintech
Bisnis Fintech P2P Lending Berkembang Pesat, Apakah Akan Bernasib seperti di China?
Bisnis Fintech P2P Lending Berkembang Pesat, Apakah Akan Bernasib seperti di China? Jumlah pinjaman yang sudah disalurkan mencapai Rp 49,7 miliar.
“Sehingga industri P2P lending berkembang tanpa ada yang mengawasi operasional usaha penyelenggara P2P lending," kata Tumbur seperti dikutip dari Kontan, Kamis (3/10/2019).
Di China, isu utama adalah tidak ada perlindungan yang baik terhadap para pemberi pinjaman atau lender sehingga dana yang sudah disalurkan tidak dapat kembali.
• Melihat Matahari Terbit dari Punthus Setumbu dengan Latar Candi Borobudur
"Ada yang karena platform tidak menjalankan mitigasi risiko dengan benar ada juga yang melakukan penggelapan dana lender. Saat pemerintah China ikut mengatur dan mengawasi, banyak P2P lending yang kolaps,” kata Tumbur.
Ia membandingkan dengan kondisi Indonesia.
Tumbur mengatakan, OJK mengawali industri P2P lending Indonesia melalui POJK 77.
Ia mengatakan, aturan ini mengatur penyelenggara P2P lending dengan cukup baik tanpa menghilangkan inovasi dan keleluasaan usaha.
Selain itu, kata Tumbur, AFPI juga telah ditunjuk oleh OJK untuk menjadi mitra regulator untuk self-regulatory organization atau SRO.
Asosiasi juga turut serta mengatur industri secara independen bagi kepentingan semua stakeholder.
Khususnya dengan memastikan menjalankan pedoman penyelenggaraan usaha (code of conduct) oleh semua anggota AFPI.
“POJK 77 dan Code of Conduct AFPI untuk saat ini masih dirasakan cukup membentengi namun ke depannya tidak cukup terkait dengan inovasi baru, business model baru, teknologi baru dan isu-isu baru yang timbul. Sehingga sangat diperlukan penyesuaian atau perubahan POJK dan CoC AFPI,” kata Tumbur.
Direktur Pengaturan Perizinan dan Pengawasan Fintech OJK, Hendrikus Passagi, mengatakan, selalu mendorong pertumbuhan industri ini.
Namun ia tidak menginginkan P2P lending Indonesia berakhir seperti di China.
Oleh sebab itu, OJK terus mengawasi dan menerapkan kehati-hatian.
“Kami tidak mau industri berakhir seperti di China yang mengalami kerusakan yang luar biasa. Kami akan jaga agar industri ini tetap sehat di masa depan,” kata Hendrikus.
• Ingin Tahu Usia Orang Kaya di AS Ketika Mulai Jadi Pengusaha?
Berita ini sudah diunggah di Kontan dengan judul Tumbuh melesat, apakah P2P lending Indonesia bisa bernasib seperti di China?