PERETAS Situs Kemendagri Sudah Bobol 600 Website, Umurnya Baru 21 Tahun, Lulusan SMK
APARAT Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menciduk terduga peretas situs www.kemendagri.go.id milik Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Hal itu seperti yang disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
"Setelah laporan resmi dari Bareskrim, nanti Direktorat Siber akan tindak lanjut ilegal access yang diduga dilakukan oleh oknum-oknum tertentu," ujarnya di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (23/9/2019).
Ia menjelaskan, informasi terkait peretasan tersebut memang telah disampaikan kepada Bareskrim Polri.
• DUA Mahasiswa Sulawesi Tenggara Meninggal Saat Demonstrasi, Jokowi Ucapkan Belasungkawa
Namun, pihaknya masih menunggu laporan resmi dari kementerian itu.
"Informasi yang saya dapat dari Siber, sudah dikomunikasikan dengan Kemendagri dulu."
"Nanti Kemendagri akan buat laporan secara resmi ke Bareskrim," kata Dedi Prasetyo.
• Petugas Ambulans yang Sempat Diciduk Polisi Kakinya Tak Bisa Bergerak dan Kepalanya Cedera
Meskipun diretas, data yang ada dalam situs tersebut disebut masih aman.
"Saat ini permasalahan tersebut sudah diatasi dengan cepat oleh Tim Cyber Pusdatin Kemendagri," tutur Kapuspen Kemendagri Bahtiar.
Situs resmi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) diretas pada Minggu (22/9/2019) pekan lalu, sehingga membuat laman tersebut tidak dapat diakses.
• Tak Mau Ada Korban Jiwa, Pengemudi Ojek Online Batal Gelar Demonstrasi di Depan DPR
Peretasan membuat situs itu menampilkan tulisan dan gambar yang menunjukkan 'RIP Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) - Your File is Mine.'
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun membenarkan adanya peretasan yang dilakukan terhadap situs resmi lembaganya.
Ia mengaku pihaknya saat ini telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terkait kasus peretasan itu.
• Kembali Sebut Ada Pendompleng dalam Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, Polri: Kami Bisa Buktikan!
Koordinasi juga dilakukan dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Siber Polri.
"Untuk konten isi website Humas Puspen, kami koordinasi dengan Kominfo, BSSN dan Siber Polri," kata Tjahjo kepada Wartawan, Minggu (22/9/2019).
Isi pesan dalam peretasan itu memperlihatkan kekecewaan dan protes hacker yang menuliskan identitasnya sebagai 'Security007', terhadap apa yang kini dialami KPK. (Vincentius Jyestha/Fitri Wulandari)