Sisi Lain Jakarta

Kisah Roemah Piatoe Ati Soetji, Badan Usaha Sosial yang Didirikan Tahun 1914

Awalnya dia merupakan anggota perkumpulan Roemah Piatoe Ati Soetji, sebuah badan usaha sosial yang diyakini didirikan pada 27 Oktober 1914.

National Geographic Indonesia/Mahandis Yoanata Thamrin
Sosok Nyonya Lie Tjian Tjoen dalam buku biografi yang diluncurkan pada peringatan 100 tahun Yayasan Hati Suci pada 2014. 

Dia memilih melakukan semuanya dalam senyap.

Nama perkumpulan itu pun menyandang nama Tionghoa, “Po Liang Kiok” yang bermakna “tempat perlindungan untuk menjaga kebajikan.”

Selama masa Hindia Belanda, pimpinan usaha sosial masih dijabat orang Eropa yang mengelola panti asuhan untuk anak perempuan dan lelaki.

Setelah Indonesia merdeka, Nyonya Lie menjadi pimpinan Rumah Piatu Ati Soetji dan hanya mengelola panti asuhan anak perempuan.

Rumah Piatu Ati Soetji awalnya bertempat di kawasan Gunung Sahari, namun sejak 30 November 1929 mereka menghuni gedung baru yang lebih luas di kawasan Kebon Sirih.

Acap kali, Nyonya Lie mendapatkan bingkisan bayi di pekarangan rumahnya yang sengaja dibuang oleh orang tuanya—entah lantaran tak mampu atau hasil hubungan gelap.

Bayi-bayi malang itu dirawatnya dalam buaian sebagai anak sendiri, bahkan dia memberikan nama marga “Lie” untuk mereka.

Masih Tahap Sinergi Antara Uang Elektronik Berbasis Kartu dan Server

“Jang katrima tjoema anak-anak jang piatoe, tida ada papa atawa mama, jang papanja kedjem, tida lakoeken kawadjibannja dengen betoel,” ungkap Nyonya Lie dalam majalah yang sama.

Pernah juga dia merasakan kecamuk situasi antara kesedihan dan kegembiraan, tatkala anak asuhnya telah ditemukan kembali oleh orang tuanya dan berakhir kembali ke Tiongkok.

Sejatinya banyak kisah Tionghoa filantropis yang memerhatikan nasib anak-anak di Batavia dan sekitarnya.

Namun sejak akhir 1950-an kasus bayi-bayi terbuang kian jarang terjadi.

Belakangan, Nyonya Lie tidak hanya merawat anak-anak keturunan Tionghoa, tetapi juga anak-anak setempat.

Mereka berasal dari kota-kota besar di penjuru Indonesia.

Pada perayaan 40 tahun berdirinya Ati Soetji pada 1954, Ibu Negara Fatmawati turut hadir dan memberikan ucapan selamat kepada Nyonya Lie.

Kunjungan itu menunjukkan betapa negara menaruh kepedulian tinggi atas karya sosial Ati Soetji.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved