Berita Video
VIDEO: Kronologi Kericuhan Demo Versi Polisi, 265 Mahasiswa dan 39 Petugas Terluka
Sebanyak 94 orang diamankan petugas karena diduga menjadi pelaku pemicu kericuhan dan pelaku pengrusakan.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Ahmad Sabran
Sehingga polisi bersikap tegas karena tidak mengizinkan massa masuk ke DPR.
"Gedung DPR kan satu objek vital, kita harus mengamankannya. Tugas polisi salah satunya harus mengamankannya," kata dia.
"Jadi sebelum kita menembakkan gas air mata kita peringatkan adik-adik supaya pulang, supaya kembali, dan tidak melakukan tindakan anarkis, seperti tidak menjebol pagar, dan sebagainya. Tapi imbauan kita tidak didengar. Namun langkah tidak menggunakan satu peluru pun termasuk peluru karet," kata Gatot.
Ia mengaku sudah menginstruksikan kepada anggota Brimob dan Sabhara agar tak menggunakan peluru karet, atau peluru tajam.
"Jadi semuanya hanya gas air mata. Maka tahapan yang dilakukan hanya dua saja, kita menyemburkan air melalui water canon, kemudian yang kedua ya kita menembakkan gas air mata hanya untuk membubarkan adik-adik mahasiswa. Hanya itu saja," kata dia.
Jadi kata Gatot tahapannya sudah dilakukan mulai dari langkah persuasif hingga tegas.
"Kita tahu betul adik-adik mahasiswa ini anak-anak kita semua. Menyampaikan aspirasi adalah hak. Tetapi jangan dilakukan dengan tindakan-tindakan yang anarkis," katanya.
Polda Metro Jaya mencatat ada sejumlah kerusakan yang terjadi baik pada mobil dan pos polisi hingga sejumlah fasilitas publik, dalam kericuhan saat aksi unjuk rasa atau demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR, Selasa (24/9/2019) kemarin.
"Yang dirusak diantaranya kendaraan raimas (pengurai massa-red) satu, ada ambulans, mobil water canon, pos polisi di depan Hotel Mulia dibakar, pos polisi di Palmerah juga dibakar, lalu pos polisi Slipi yang dibawah jalan layang juga dibakar," kata Gatot.
"Kemudian untuk security barrier juga dibakar mahasiswa. Kemudian yang lainnya tentunya dari masyarakar, ada beberapa kendaraan yang dirusak. Kemudian satu lagi, pintu tol di Pejompongan juga dibakar," katanya.
Selain itu kata dia, beberapa bagian pagar di gedung DPR juga rusak dan ambruk.
"Sedangkan di DPR yang dirusak itu pagar-pagarnya. Pagar depan yang samping kanan ada tiga ruas itu dirusak. Kemudian pagar yang di belakang itu, pintu pagar DPR juga rusak," kata Gatot.
Karenanya kata Gatot, polisi sudah mengamankan sebanyak 94 orang yang diduga sebagai.pemicu dan pelaku perusakan dalam aksi unjuk rasa atau demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR tersebut.
Aksi massa kata Gatot berlangsung sejak Selasa (24/9/2019) siang yang berakhir hingga Rabu (25/9/2019) dinihari.
"Lebih kurang jumlahnya sebanyak 94 orang kita amankan. Ada yang membawa bom molotov juga dan sampai sekarang kita masih sedang dalam proses pemeriksaan atas semuanya. Kita akan pilah-pilah dari mana mereka ini. Apakah mereka ini dari adik-adik mahasiswa, dari masyarakat atau dari pihak lain. Tentunya masih kita dalami juga," papar Gatot.
