Demokrasi

Anies Minta Pemkot Data Kerusakan Aset Pasca Pecahnya Bentrok Antara Mahasiswa dan Aparat

Anies Baswedan telah menginstruksikan kepada tiga Pemerintah Kota Administrasi di wilayah setempat untuk mendata potensi kerusakan.

Penulis: Joko Supriyanto |
Warta Kota/Alex Suban
Para mahasiswa memenuhi Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, di depan Gedung MPR/DPR/DPR RI, baik di jalan arteri maupun jalan tol dalam kota, Selasa (24/9/2019). 

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menginstruksikan kepada tiga Pemerintah Kota Administrasi di wilayah setempat untuk mendata potensi kerusakan pasca bentrok mahasiswa dengan aparat pada Selasa (24/9/2019) malam.

Sejumlah 3 Pemkot yang dimaksud itu adalah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat.

Mereka diminta mendata karena lokasi bentrok berada di tiga wilayah administrasi tersebut.

“Terkait infrastruktur rusak, para Wali Kota sedang mengkoordinir identifikasinya."

"Nanti, sesudah itu, kami siapkan untuk perbaikannya,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat pada Rabu (25/9/2019).

Menurut Anies, bila ada aset Pemprov DKI Jakarta yang rusak, pihaknya bakal segera melakukan perbaikan.

Hal itu dilakukan demi kenyamanan masyarakat apalagi aset dibuat untuk melayani masyarakat.

“Yang memang aset milik Pemprov DKI Jakarta, nanti akan kami segerakan, karena ada anggarannya dan itu perawatan rutin,” katanya.

Mengenai kerusakan fasilitas halte TransJakarta, kata Anies Baswedan, pihaknya telah meminta kepada PT Transportasi Jakarta untuk melaporkan ke polisi.

Upaya itu dilakukan untuk menempuh standar operasional prosedur (SOP) yang ada di badan usaha milik daerah (BUMD) DKI tersebut.

Versi Bambang Soesatyo Kalangan yang Membuat Onar dan Kerusuhan Bukan dari Kalangan Mahasiswa

“Itu adalah prosedur normal yang harus dikerjakan saja. Sama seperti kalau teman-teman kehilangan surat-surat, yah harus ada surat keterangan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Tapi kan kalau tidak ada itu yah sulit dipertanggungjawabkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo meyakini bahwa kericuhan yang terjadi di depan gedung DPR RI, semalam, bukan dilakukan oleh mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Kericuhan itu disebabkan oleh provokator yang mencoba melakukan tindakan anarkis, namun ia tidak dapat memastikan apakah aksi demo di DPR RI ditunggangi oleh oknum.

"Malam itu yang membuat kerusuhan bukan mahasiswa jadi beberapa mahasiswa dari beberapa bem menyampaikan bahwa itu bukanlah mereka. Mereka sudah menarik diri," kata Bambang Soesatyo saat ditemui di RS Pelni, Rabu (24/9/2019).

Bamsoet menyebut jika informasi itu di dapat oleh beberapa BEM yang menyampaikan jika para mahasiswa telah menarik mundur sebelum kericuhan itu terjadi dan meluas. Dirinya mengaku juga telah menjeguk beberapa mahasiswa yang di rawat di beberapa rumah sakit, kondisinya saat ini sudah stabil.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved