Tanggapan Perbankan Mengenai Pelonggaran Uang Muka KPR dan KKB Berwawasan Lingkungan
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk melonggarkan loan to value (LTV) dan finance to value (FTV) untuk pembiayaan properti sebesar lima persen.
Per semester 1-2019 bank berlogo pita emas ini sendiri telah membentuk portofolio KPR senilai Rp 42,7 triliun dengan pertumbuhan 4,7 persen (yoy), dan portofolio KKB senilai Rp 33,4 triliun dengan pertumbuhan 6,6 persen (yoy).
Budi Satria, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Tabungan Negara Tbk, mengatakan, hal senada.
Menurut Budi, perlu diperjelas soal kriteria KPR berwawasan lingkungan.
Meski demikian ia turut mendukung kebijakan BI tersebut.
Sebab saat ini industri memang butuh insentif tambahan.
• Ini yang Bisa Dicapai saat Bank dan Fintech Bersinergi
“Kebijakan makroprudensial BI ini tentu akan menggairahkan bisnis properti di Indonesia yang saat ini butuh insentif tambahan. Namun, terkait kredit berwawasan lingkungan mesti ada kejelasan soal lembaga mana saja yang bsai menyatakan sebuah proyek perumahan memenuhi standar tersebut,” kata Budi seperti dikutip Kontan.
Sebagai tambahan, dalam keterangan resminya Bank Indonesia menyatakan kriteria properti berwawasan lingkungan dinyatakan oleh sertifikasi yang dikeluarkan oleh lembaga yang diakui secara nasional atau internasional di bidang lingkungan.
Ini yang menurut Budi mesti diperjelas.
Meskipun saat ini, perseroan kata Budi, telah berupaya mendorong pengembang rekanan perseroan untuk memperhatikan aspek lingkungan.
Budi mengatakan, ini jadi salah satu nilai tambah yang bisa didapatkan calon debitur.
Sedangkan sepanjang semester 1-2019 bank yang memang punya bisnis inti di segmen kredit perumahan ini telah menyalurkan KPR senilai Rp 226,29 triliun, tumbuh 18,41 persen (yoy) dibandingkan periode serupa tahun lalu.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk justru telah bersiap menyambut KKB berbasis lingkungan dengan menyediakan dana Rp 150 miliar untuk membiayai kendaraan listrik.
“Saat ini belum ada program yang spesifik mensyaratkan ketentuan linngkungan. Namun kami merupakan bank pertama yang mendukung pembiayaan mobil listrik dengan bunga yang lebih rendah,” kata Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani.
• ModalSaham Memudahkan Investor Bertransaksi Saham
Sepanjang semester 1-2019 sendiri, perseroan menyalurkan KKB senilai Rp 4,1 triliun, tumbuh 35 persen (yoy) dibandingkan semester I 2018 sebesar Rp 3 triliun.
Meski meraih pertumbuhan tinggi, portofolio KKB perseroan masih mini, cuma sebesar tiga persen dari total kredit konsumer BRI senilai Rp 135,1 triliun pada Juni 2019.