Krisis Sampah

TPA Cipayung Kewalahan Tampung Sampah Depok, Tahun Ini Dialihkan ke Nambo

Kami berusaha tahun ini sudah bisa dibuang ke Nambo, dengan begitu beban di sini berkurang. Kalau bisa buang ke Nambo 300 ton.

Penulis: Vini Rizki Amelia |
Istimewa
Gunungan sampah di TPA Cipayung, Kota Depok, telah mencapai 20 meter, beberapa waktu lalu. 

Dengan teknolgi tersebut, nantinya sampah-sampah yang diterima akan dikelola dan menjadi briket atau bahan bakar pengganti batu bara.

Sehingga dikatakan Ardan, sampah akan menjadi lebih bermanfaat.

"Dengan RDF ini nantinya akan memaksimalkan lahan yang ada. Rata-rata permasalahan kota metropolis adalah lahan," kata Ardan.

Teknologi RDF dikatakan Ardan merupakan teknolgi yang berasa dari Korea, namun ada juga yang mendatangkan langsung dari Thailand.

Joroknya Kawasan Cilodong Hingga Cibinong karena Saluran Air Jadi Lautan Sampah

Sejak Tahun 1984, Warga Mess Cendrawasih (Irian) II Kemayoran Tidak Punya Tempat Sampah Permanen

Pemanfaatan RDF dikatakan Ardan akan membuat sampah di TPA Cipayung habis dan berubah menjadi bahan bakar.

"Nantinya sampah kami olah dengan RDF yang ramah lingkungan, jadi, insya Allah nanti akan enggak kebauan lagi," tutur Ardan.

Ardan mengaku, pihaknya telah berupaya mengurangi bau, caranya dengan menaburkan zat kimia pengurang bau nernama Ziolit menggunakan alat berat.

Tersingkap Sampah Jarang Diangkut Jadi Penyebab TPS Liar Bantaran Kali Jambe Muncul

Tumpukan Sampah di Kali Jambe, Camat Tambun Selatan Keluhkan Kekurangan Armada Truk

"Kalau hilang sama sekali mustahil memang, tapi memang bau ini tergantung dari kondisi cuaca, kalau cuaca bagus dan angin enggak terlalu besar ya baunya agak sedikit berkurang," kata Ardan.

Cepat atau lambatnya kajian DED ini dikatakan Ardan tergantung dari disahkannya DED tersebut oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

Lamanya pengesahan tersebut diakui Ardan lantaran harus dipelajarinya dulu kajian DED dan ditambah lagi dengan birokrasi di negeri yang di Pimpin Presiden Joko Widodo ini.

"Namanya sampah itu kajiannya harus mendalam, harus dilihat dari berbagai teknis dan non teknis," papar Ardan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved