Fitnah Gus Dur Terlibat Korupsi, Alissa Wahid Berencana Laporkan Faizal Assegaf

Mantan aktivis 1998 Faizal Assegaf akan dilaporkan ke pihak berwajib karena dianggap telah menghina Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Penulis: Desy Selviany |
kolase Kompas.com
Putri Gus Dur Alissa Wahid, Aktivis 1998 Faizal Assegaf 

MANTAN aktivis 1998 Faizal Assegaf akan dilaporkan ke pihak berwajib karena dianggap telah menghina Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Salah seorang Putri Gus Dur Alissa Qotrunnada Wahid tidak terima ayahnya dituduh korupsi Bulog.

Awalnya Alissa yang cukup keras mengkritisi Revisi UU KPK, lewat akun twitternya membuat kultwit soal pelemahan KPK lewat Revisi UU KPK.

Lihat Isi Surat Presiden Jokowi Soal Revisi UU KPK, Putri Gus Dur: Remuk Redam Hatiku

Kesal Masa Lalu Anak Angkatnya Dikorek-korek, Ruben Onsu Damprat Media

“Upaya pelemahan gerakan antikorupsi dg strategi #KPKLemahNegaraDijarah sudah berkali2 terjadi sejak presiden sebelumnya. Yg menjaga hanya rakyat & elemen bangsa yg tidak mendapatkan keuntungan & kekuasaan : tokoh2 bangsa, akademisi, gerakan masyarakat sipil,” tulis Alissa dalam akun twitternya @AlissaWahid pada Sabtu (14/9/2019).

Tiba-tiba saja dalam salah satu kultwitnya, Faizal Assegaf yang diketahui mendukung Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2019 ikut berkomentar.

Keluarga Gus Dur Diusulkan Jadi Mediator Pemerintah dan Masyarakat Papua

Bukan hanya sekedar tidak sepakat, Faizal bahkan menyeret Gus Dur dan menuding mantan Presiden itu terlibat korupsi di eranya.

“Kalau @AlissaWahid konsisten melawan kejahatan korupsi, harus desak KPK bongkar kejahatan Buloggate (skandal penggunaan dana non-budgeter Bulog) & Bruneigate yg membuat Gus Dur dilengserkan dari kursi presiden. Jangn koar-koar anti korupsi, utk tutupi fakta di masa lalu, munafik!” tulis Faizal.

Tidak terima dengan fitnah tersebut Sekjen DPP Barikade Gus Dur Pasang Haro Rajagukguk membantah cuitan Faizal.

Ini Kisah Sedih Kesultanan Kutai Kertanegara di era Soekarno, Bangkit di era Gus Dur, Jaya di Jokowi

“Pernyataan saudara FA ini sangat tendensius, ngawur dan penuh ujaran kebencian ! kasus buloggate tdk terbukti, kecuali hanya permainan politik,” kata mantan Wakil Direktur Direktorat Hukum dan Advokasi TKN (Tim Kampanye Nasional) itu.

Ia bahkan berencana membawa cuitan tersebut ke ranah hukum jika Faizal tidak dapat mempertanggungjawabkan tudingannya.

“Saya selaku Sekjend. Barikade Gus Dur dan kuasa hukum mendesak saudara mencabut pernyataan ini, sebelum kami ambil tindakan hukum!” ancam Pasang.

Putri Gus Dur Siap Bina Enzo Agar Keyakinannya Terhadap Pancasila Semakin Kokoh

Ikut kesal dengan tudingan Faizal, Alissa pun mendukung langkah Pasang untuk melaporkan Faizal Assegaf ke pihak berwajib.

“Silakan disiapkan, pak @p_haroo; agar pak @faizalassegaf dapat mempertanggungjawabkan twitnya. Bekal kita kuat: Kejaksaan Agung sudah menutup bahwa #GusDur tidak terlibat Bruneigate Buloggate,” jelas Alissa.

Kisah Gus Dur Curi Hati Rakyat Papua Diungkap Mahfud MD, Mau Lihat Matahari Terbit Pertama pada 2001

Gus Dur Lengser Bukan Karena Kasus Korupsi

Sebelumnya kasus itu juga pernah diungkit oleh politisi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana. Mendapat banyak kecaman, akhirnya Sutan meminta maaf secara langsung atas ucapan tersebut.

Dikutip dari Kompas.com putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid mengatakan bahwa permintaan maaf politikus Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana, dimaksudkan untuk meluruskan sejarah.

Kesal Masa Lalu Anak Angkatnya Dikorek-korek, Ruben Onsu Damprat Media

Menurut Yenny, alasan pelengseran Gus Dur bukan seperti yang diungkapkan Sutan.

"Kami keluarga Wahid dan nahdliyin menerima permintaan maaf Beliau (Sutan). Momen ini sekaligus buat pelurusan sejarah bahwa Gus Dur diturunkan bukan karena kasus korupsi, melainkan karena ketegangan antara DPR/MPR dan pemerintah saat itu," kata Yenny di kediaman Gus Dur, Ciganjur, Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Yenny mengatakan, ketegangan antara lembaga legislatif dan eksekutif saat itu karena pergantian kepala Polri.

Wanita Lansia 74 Tahun Kini Dalam Kondisi Kritis Usai Melahirkan Bayi Kembar

Saat itu, Gus Dur mengganti Kapolri Jenderal (Pol) R Suroyo Bimantoro dengan Jenderal (Pol) Chairudin Ismail tanpa sepengetahuan legislatif. Menurut Yenny, hal itu membuat legislatif naik pitam.

"Itu karena Gus Dur tidak berkonsultasi dengan mereka (legislatif). Jadi bukan karena kasus korupsi," tuturnya. Akan tetapi, ia menyatakan apresiasi atas langkah yang dilakukan Sutan berkat inisiatif Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Pernyataan Sutan, dipahaminya merupakan pernyataan individu, dan tidak mewakili partai.

Bikin Semrawut Kawasan Stasiun, PT KAI Berharap Operator Ojol Ikut Turun Tangan

"Pernyataan antara Pak Sutan dan Partai Demokrat ini harus dipisahkan. Keluarga mengimbau pendukung dan pencinta Gus Dur untuk menyikapinya dengan dewasa. Pasalnya, ada itikad baik (petinggi Partai Demokrat) untuk datang langsung ke sini," kata Yenny. 

Ia pun menganggap polemik ini berakhir dengan adanya permintaan maaf dari Sutan. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Sutan Bhatoegana akhirnya meminta maaf kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU) terkait pernyataannya, yang dianggap menghina Almarhum Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Ramalan Zodiak Senin 16 September 2019 Leo Lagi Bingung, Scorpio Vulgar, Pisces Kendalikan Emosi

Dalam sebuah diskusi, Sutan menyebutkan bahwa Gus Dur, Presiden ke-4 RI, lengser karena skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate.

Pernyataan ini mengundang kemarahan dari kalangan nahdliyin dan pengagum Gus Dur. Sutan pun dituntut untuk meminta maaf.

"Jika ada yang kurang berkenan, segera saya ralat sekaligus mohon maaf. Semoga ini bisa berdampak positif agar tidak terjadi ketegangan, terutama agar keluarga besar NU dan Partai Demokrat tidak ada gesekan," kata Sutan di kediaman keluarga Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (29/11/2012).

Ramalan Zodiak Senin 16 September 2019 Leo Lagi Bingung, Scorpio Vulgar, Pisces Kendalikan Emosi

Sutan mengatakan, permintaan maaf baru disampaikannya pada hari ini karena harus berkonsultasi dengan internal Partai Demokrat. Ia tak ingin ada salah tafsir atas pernyataannya.

"Saya berkata jujur, dibilang salah. Serba salah. Saya diam, dibilang sombong. Makanya saya konsultasi dulu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved