Revisi UU KPK

Tolak Revisi UU KPK, Saut Situmorang: Demi Masa Depan Cucu Presiden!

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang tegas menolak rencana revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002.

Tribunnews.com/Irwan Rismawan
SAUT Situmorang, Wakil Ketua KPK 

WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang tegas menolak rencana revisi Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002.

Hal itu ia sampaikan dalam aksi bertajuk #savekpk di lobi Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (5/9/2019).

Saut Situmorang mengatakan, penolakan itu dilakukan demi masa depan Bangsa Indonesia.

Komisi III DPR Siap Tunjukkan Arsip Rapat Saat Pimpinan KPK Setuju Revisi UU 30/2002

Sebab, revisi UU KPK mengancam pemberantasan korupsi.

Penolakan RUU ini juga termasuk untuk masa depan seluruh rakyat Indonesia.

Ia pun sempat menyebut penolakan ini juga demi masa depan cucu Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sopir Angkot yang Selalu Bawa Bayinya Saat Kerja Ternyata Tak Punya SIM, Lebih Utamakan Beli Susu

Jokowi memiliki dua cucu, yakni Jan Ethes Srinarendra dari pasangan Gibran Raka Buming dan Selvi Ananda, serta Sedah Mirah Nasution dari pasangan Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.

"Untuk masa depan Indonesia, untuk masa depan cucu saya, untuk masa depan cucunya Presiden, masa depan cucunya menteri."

"Oleh sebab itu sekali lagi harus dilawan!" Tegas Saut Situmorang di hadapan ratusan pegawai KPK.

Resmikan Pabrik Esemka, Jokowi: Saya Tidak akan Maksa Beli, tapi Kalau Beli Produk Impor Keterlaluan

Lebih lanjut, Saut Situmorang mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi masih stagnan di bawah 6 persen.

Hal ini, kata dia, menggambarkan kondisi republik yang sedang sulit.

Apalagi, kata Saut Situmorang, ditambah dengan usulan revisi UU  KPK.

Mobil Dinas Jokowi Mogok Lagi, Fadli Zon: Pakai Esemka Aja

Jika revisi UU ini disahkan, lanjut Saut Situmorang, bukan tidak mungkin kondisi ekonomi akan makin digerogoti lagi oleh para koruptor.

"Hari ini kita bicara pertumbuhan ekonomi kita dengan situasi yang semakin sulit, kita ini berada di bawah 6 persen."

"Ditambah gerogotan ini, ancaman pertumbuhan ekonomi akan terjadi di negara ini," imbuhnya.

Ayah Aniaya Anak Tiri Hingga Tewas, Dimasukkan ke Karung Lalu Digantung di Pohon

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved